STARJOGJA.COM, Info – Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mulai menggelar Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol melalui prakualifikasi untuk ruas tol Solo-Jogja-Kulonprogo Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo dengan panjang 93,4 kilometer.
Seperti dikutip dari pengumuman yang dimuat di laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR), pendaftaran prakualifikasi ruas tol Solo-Jogja-Kulonprogo ini dimulai pada 3 November 2019 hingga 3 Januari 2020.
Proyek yang merupakan proyek Atas Prakarsa Badan Usaha (Unsolicited Project) dengan Hak Menyamakan Penawaran (right to match) pada konsorsium PT Adhi Karya (Persero) Tbk., Gama Group, dan PT Daya Mulia Turangga, diperkirakan menelan investasi hingga Rp22,54 triliun.
Baca Juga : Tol Solo-Jogja-YIA Masuk Tahap Pelelangan
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dilakukan untuk tetap membuka peluang bagi badan usaha di luar konsorsium untuk ikut berinvestasi di dalamnya. Artinya, kendati ide pembangunan jalan tol Jogja-Solo berasal dari badan usaha, keberadaan kompetitor tetap diperhitungkan.
“Badan usaha mana yang bisa memberikan tarifnya lebih murah, tentu akan ditetapkan sebagai pemenang tender oleh pemerintah,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Dalam catatan Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, pada awalnya ruas tol ini akan terus membentang hingga Cilacap. Namun, badan usaha pemrakarsa kemudian memutuskan untuk mendahulukan pembangunan ruas Solo-Jogja-Kulonprogo.
Progres pembangunan jalan tol yang menghubungkan Solo-Jogja-Yogyakarta International Airport (YIA) dengan panjang 93,4 kilometer masuk tahap pelelangan.
Mengutip laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR), pendaftaran prakualifikasi ini dimulai pada 3 November 2019 hingga 3 Januari 2020.
Proyek yang merupakan proyek Atas Prakarsa Badan Usaha (Unsolicited Project) dengan Hak Menyamakan Penawaran (right to match) pada konsorsium PT Adhi Karya (Persero) Tbk., Gama Group, dan PT Daya Mulia Turangga, diperkirakan menelan investasi hingga Rp22,54 triliun.
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Comments