STARJOGJA.COM, SLEMAN – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) akan meminta proyek tol Solo-Jogja- Bawen dihentikan untuk sementara apabila ada situs bersejarah yang dilewati jalur tol tersebut.
Kepala Unit Penyelamatan Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB DIY, Muhammad Taufik, mengatakan lembaganya akan meminta proyek tol dihentikan atau melakukan pemindahan jalur tol Solo-Jogja-Bawen apabila melewati situs budaya yang signifikan yang.
“Tetapi kalau tidak signifikan kami akan dokumentasikan, kemudian mereka bisa melanjutkan,” ujar Taufik dikutip dari Harian Jogja.com.
Terdapat ribuan benda purbakala yang diduga masih terpendam di wilayah Sleman. Sebelumnya, Pemda DIY sudah menegaskan jalur tol tak boleh merusak cagar budaya maupun wilayah-wilayah yang berpotensi menyimpan benda purbakala.
BPCB, kata Taufik, sudah tidak dilibatkan dalam rapat maupun kajian proyek pembangunan jalan bebas hambatan ini.
“Terakhir sekitar April 2019. Setelah itu BPCB tidak pernah dilibatkan. Mungkin yang diundang Dinas Kebudayaan Sleman,” kata dia.
Taufik mengatakan dalam rapat terakhir yang diikuti BPCB, alternatif trase atau poros jalan tol yang diperlihatkan kepada BPCB tidak ada yang menabrak atau bersinggungan dengan keberadaan situs bersejarah.
“Kami juga minta adanya penelitian seandainya dalam pelaksanaannya ada temuan cagar budaya,” ujar dia.
Rekomendasi lain yang BPCB berikan kepada pelaksana proyek pembangunan jalan tol adalah tidak boleh menabrak cagar budaya dan berjarak sekurangnya 50 meter dari pagar terluar cagar budaya.
Di wilayah Sleman banyak terdapat situs sejarah. Keberadaannya kadang baru terungkap saat pembangunan infrastruktur. Misalnya penemuan sebuah candi saat pembangunan perpustakaan UII.
Comments