STARJOGJA.COM, LIFESTYLE – Tren penggunaan mobil matic kini makin diminati, tak terkecuali di Jojga. Mobil dengan perseneling otomatis ini akan sangat membantu pada saat kondisi jalanan yang padat dan sering berhenti.
Namun bagi pengemudi yang belum mahir untuk mengendarai mobil matic maka harus mengetahui terlebih dahulu karakter mobil matic tersebut. Apalagi pada saat menggunakannya didaerah tanjakan dan juga turunan yang tajam.
Salah satu istilah yang harus diketahui adalah pada saat pengemudi ingin melakukan Engine brake. Engine brake merupakan upaya menahan laju mobil dengan memanfaatkan putaran mesin. Apalagi saat mobil tengah angkut beban berat, maka pengereman secara penuh tidak ditanggung oleh rem mobil saja.
Engine brake biasanya dikenal dilakukan pada transmisi manual. Tinggal pindahkan gigi ke yang lebih kecil, dari 4 ke 3, seterusnya tergantung jalan, laju kendaraan akan terbantu di turunan. Lalu bagaimanakah jika menggunakan mobil matic?
Dikutip dari Detik.com pada Jum’at (8/11/2019), cara melakukan engine brake untuk mobil matic bisa dilakukan dengan down shift. Untuk transmisi yang mempunyai fitur over drive atau O/D bisa dengan cara menonaktifkan fitur tersebut guna menurunkan posisi transmisi. Karena dengan O/D percepatan mobil akan ditahan di gigi yang sama.
Pada engine break mobil matic yang tidak mempunyai over drive, bisa langsung menurunkan posisi transmisi dari D ke 3, 2 atau L. Akan tetapi yang harus diperhatikan bahwa rpm mesin harus dalam keadaan yang pas ketika melakukan down shift.
Tapi jika mobil sudah dilengkapi dengan fitur paddle shift, Anda bisa langsung mengurangi posisi transmisi dengan paddle shift. Kurang lebih cara kerjanya sama seperti mobil bertransmisi manual.
Fitur ini akan membantu melakukan engine brake tanpa perlu mengganti tuas persneling. Sedangkan untuk mobil dengan transmisi manual, engine brake bisa dilakukan dengan menurunkan posisi transmisi ke posisi yang lebih rendah. Bisanya engine brake bisa dilakukan ketika putaran mesin ada di kisaran 3.000 rpm.
Comments