STARJOGJA.COM.HEATLH – Kalori di Makanan Olahan Ancam Kesehatan Jantung. Makanan olahan atau ultra-processed food, yang menyumbang lebih dari setengah kalori harian rata-rata orang Amerika Serikat, ternyata ada kaitannya dengan tingkat kesehatan jantung yang lebih rendah. Hal itu berdasarkan sebuay penelitian yang akan dipresentasikan di Sesi Ilmiah Asosiasi Jantung Amerika di Philadelphia.
Para peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan bahwa untuk setiap peningkatan 5% kalori dari makanan olahan yang dimakan seseorang, ada penurunan yang signifikan dalam kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.
BACA JUGA : Kayu manis ternyata membantu proses pembakaran kalori
Orang dewasa yang mengonsumsi sekitar 70% kalori mereka dari makanan olahan cenderung memiliki kesehatan jantung yang baik, sebagaimana didefinisikan oleh American Heart Associations ‘Life’s Simple 7®, dibandingkan dengan orang yang makan 40% atau kurang dari kalori makanan olahan.
Makanan dikategorikan ke dalam kelompok berdasarkan tingkat dan tujuan pengolahan industri yang mereka jalani. Makanan olahan dibuat seluruhnya atau sebagian besar dari zat yang diekstraksi seperti lemak, pati, lemak terhidrogenasi, gula tambahan, pati termodifikasi dan senyawa lainnya dan termasuk zat tambahan seperti perasa buatan, warna atau pengemulsi.
BACA JUGA : Bersih-bersih Rumah banyak Bakar Kalori, Ini Buktinya
Contohnya termasuk minuman ringan, makanan ringan asin kemasan, kue, kue, daging olahan, nugget ayam, sup instan bubuk dan kemasan dan banyak barang yang sering dipasarkan sebagai makanan yang enak.
“Diet sehat memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah,” kata Zefeng Zhang, seorang ahli epidemiologi di CDC, dilansir Science Daily, Jumat (15/11/2019).
“Makan makanan olahan sering kali menggantikan makanan sehat yang kaya nutrisi, seperti buah, sayuran, biji-bijian dan protein tanpa lemak, yang sangat terkait dengan kesehatan jantung yang baik. Selain itu, makanan olahan sering tinggi garam, gula, lemak jenuh dan zat-zat lain yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung,” tambahnya.
Menggunakan data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional yang dikumpulkan antara 2011 dan 2016, para peneliti di CDC meninjau hasil dari 13.446 orang dewasa, berusia 20 tahun ke atas, yang menyelesaikan penarikan makanan 24 jam dan menjawab pertanyaan tentang kesehatan jantung.
Kesehatan kardiovaskular didefinisikan oleh American Heart Association’s Life’s Simple 7 sebagai ukuran tekanan darah yang sehat, kolesterol dan kadar glukosa darah, penghindaran produk tembakau, nutrisi yang baik, berat badan yang sehat, dan aktivitas fisik yang memadai.
“Studi ini menggarisbawahi pentingnya membangun diet yang lebih sehat dengan menghilangkan makanan seperti minuman manis, kue, kue dan makanan olahan lainnya,” kata Donna Arnett, mantan presiden American Heart Association dan dekan dari Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Kentucky di Lexington.
“Ada hal-hal yang dapat Anda lakukan setiap hari untuk meningkatkan kesehatan Anda sedikit saja. Misalnya, alih-alih mengambil roti putih itu, ambil roti yang gandum utuh atau roti gandum. Coba ganti hamburger dengan ikan sekali atau dua kali seminggu. Membuat perubahan kecil dapat menambah kesehatan jantung yang lebih baik, ” tegasnya.
Sumber : Bisnis.com
Comments