STARJOGJA.COM, Info – Seni memberikan masukan yang kritis mendorong seseorang agar menjadi dewasa dan merasa nyaman. Kritik membangun dapat meningkatkan perilaku seseorang dan menghindari sikap menyalahkan dan menyerang pribadinya. Kritik membangun memiliki sifat positif dan berfokus pada tujuan yang jelas serta bisa dicapai.
Tapi, kadangkala kritik bisa membuat orang makin menjadi terpuruk. Karena itu, mengkritik harus harus dilakukan dengan benar agar tidak membuat sakit hati dan memicu konflik.
Berikut cara mengkritik yang benar seperti dikutip dari wikihow :
1. Mulailah dengan cara yang positif
Anda selalu bisa menemukan sesuatu yang positif untuk dikatakan ketika memberikan kritik membangun pada seseorang, bahkan jika hal tersebut hanya berupa usaha yang dilakukan seseorang. Mulailah dengan pernyataan apresiasi yang tulus dan jujur (sekali lagi, bahkan hanya dengan ucapan “Terima kasih untuk mencoba x, y, z…”) agar orang tersebut merasa dihargai. Lalu, lanjutkan dan berikan kritik membangun.
Baca Juga : Kritik Film Joker Berkaitan dengan Korban Penembakan
2. Hindari emosi
Jika memberikan masukan untuk hal pribadi, Anda mungkin merasa emosional. Jika terlihat marah dan gusar, bahasa tubuh dan nada suara Anda akan membuat orang lain menjadi defensif dan kemungkinan kurang mempertimbangkan kritik Anda.
3. Tersenyumlah dan gunakan bahasa tubuh yang hangat
Biarkan orang lain tahu bahwa Anda adalah orang yang mampu berempati. Hal ini akan membuatnya merasa lebih nyaman, dan tunjukkan bahwa Anda juga merasakan hal yang sama.
4. Perhatikan nada suara Anda
Jagalah agar suara Anda tetap stabil dan bersahabat. Nada suara bisa mengomunikasikan banyak hal dan kadang-kadang bahkan lebih dari sekadar kata-kata yang dipilih.[8]Jangan meninggikan suara atau membiarkan munculnya ketegangan. Gunakan nada suara yang terdengar nyaman saat Anda mendengarnya pada penerima masukan jika situasinya berlawanan.
5. Hindari bahasa tubuh yang negatif, menyalahkan, dan menyerang pribadi
Hal ini akan mengurangi kemungkinan penerima kritik untuk menanggapinya dengan sikap defensif atau marah.[9]Hindari bahasa yang menilai dan kasar seperti “kamu keliru” dan “idemu sangat bodoh.”
6. Utarakan secara spesifik
Semakin spesifik masukan Anda, maka semakin bisa dijalankan orang tersebut. Berfokuslah pada pokok-pokok objektif dan bukan pendapat Anda. Hanya mengatakan kalau Anda tidak menyukai sesuatu pada orang tersebut tidak membantu. Sebaliknya, uraikan masukan Anda menjadi aspek-aspek kunci dan berikan contoh-contoh spesifik dari tiap aspek sehingga orang tersebut tahu cara melaksanakannya.[11]Inilah contohnya:Seorang pegawai baru saja menyelesaikan laporan tentang restoran baru di kota Anda. Anda telah membacanya dan masukan Anda adalah “Usaha yang baik, namun saya tidak menyukainya. Coba ulangi lagi.” Terlepas apakah seseorang menyukai” atau “tidak menyukai sesuatu adalah hal yang subjektif, dan tanpa referensi tentang kriteria yang spesifik, maka sulit bagi orang tersebut untuk memahami apa yang harus ditingkatkan. Sebaliknya, identifikasikan bagian masalah utama dalam kritik Anda dan berikan contoh spesifik seperti: “Usaha yang baik untuk menelusuri restoran-restoran ini, namun deskripsi restoran seharusnya lebih menyeluruh. Kembangkan laporan ini dengan informasi tentang jenis makanan yang disajikan tiap restoran, hidangan unggulan, dan lokasinya.
7. Doronglah untuk mengkritik diri sendiri
Pada beberapa kasus, mungkin lebih tepat untuk membiarkan seseorang untuk mengemukakan solusinya sendiri sebelum Anda memberikan pendapat tentang apa yang seharusnya dilakukan.
8. Berfokuslah pada perilaku, bukan orangnya
Berpikirlah dengan hati-hati sebelum mengkritik penampilan atau sifat pribadi seseorang; hal tersebut hampir pasti menimbulkan sakit hati.
9. Buatlah agar masukan Anda membantu
Anda ingin membantu seseorang membuat perubahan positif; hal ini berarti Anda perlu menyampaikan hal-hal sehingga orang tersebut bisa melakukan sesuatu, daripada menyampaikan hal-hal yang berada di luar kendalinya. Mengkritik dengan cara pertama membuat kritik Anda tampak membangun dan akan memberdayakan orang tersebut; mengkritik dengan cara kedua akan membuat orang tersebut merasa tidak nyaman karena ia tidak bisa melakukan apa-apa dengan situasi tersebut, meskipun jika ia menginginkannya.
10. Jangan terlalu banyak berkata-kata
Anda tidak ingin membuat seseorang kewalahan dengan informasi yang terlalu banyak. Bahkan jika kritik Anda diutarakan dengan kata-kata positif, maka hal tersebut akan mulai terdengar seolah-olah Anda memiliki daftar masalah yang ingin diutarakan pada orang tersebut dan pada akhirnya sifat pembicaraan tersebut akan terasa negatif.
11. Ketahui kapan berhenti mengkritik
Setelah memberikan kritik membangun terhadap topik tertentu satu atau dua kali, Anda mungkin sudah cukup berbicara. Mengulang-ulang masalah yang sama tidak akan menjadi produktif dan bisa memicu perasaan negatif bagi orang yang dikritik. Temukan tanda-tanda kalau orang tersebut sudah merasa cukup, dan jangan berkata apa-apa lagi sampai ia meminta pendapat Anda.
12. Lakukan tindak lanjut
Amati orang tersebut setelah berbicara dengan Anda dan nilailah kemajuan yang dibuatnya. Pembicaraan selanjutnya tentang masalah yang Anda kritik harus fokus pada kemajuan yang dibuat orang tersebut. Diskusikan langkah-langkah konkret yang harus diambil orang tersebut terhadap tujuan yang Anda uraikan dan pujilah kemajuan yang dibuatnya. Menerima dan memuji keberhasilan orang tersebut akan mendorongnya untuk melanjutkan usaha baiknya dan membuatnya merasa bernilai dan dihargai.
Sumber : harianjogja
Comments