STARJOGJA.COM, KULONPROGO – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong UMKM di DIY untuk meningkatkan skala usahanya dengan memanfaatkan platfoam ” equity crowd funding” atau layanan urun dana.
Kepala OJK Untung Nugroho menyebutkan fintech urun dan ini dalam prakteknya berbeda dengan akses modal lewat hutang ke perbankan
” Selama ini kan banyak UMKM yang tidak bankable malah terjerat hutang ke bank. Dengan model equity crowd funding, rasanya lebih manusiawi daripada ke bank,” jelas Untung kepada Starjogja.com,Sabtu (07/12).
Ia mengakui selama ini banyak umkm yang justru harus menanggung hutang bank dengan bunga 15 persen. Banyak diantara mereka yang tetap harus terbebani hutang dan bunga , meski usaha mereka tidak berjalan.
” Ada juga UMKM yang belum bisa mengakses permodalan lewat bank karena mereka belum bankable”lanjutnya
Untung mengatakan lewat layanan urun dana, UMKM bisa memperlebar usahanya dengan mencari patner usaha untuk menambah modalnya
” Intinya patungan tapi dengan cara financial technology. kalau urunan itu kita niat awalnya kan membantu. Misalnya ada UMKM yang sudah mulai tumbuh ingin butuh tambahan modal asalkan tidak berhutang, tapi cari pakar usaha untuk cari teman yang mengerti tentang cara menambah modal atau disebutnya investor. Namun investor di perjanjian awal akan dapat dividen, bukan bunga,” terangnya.
Ia mengatakan Kalau usahanya menguntungkan dapat dividen, tapi kalau usahanya merugi akan tidak dapat dividen. Untung menilai cara ini lebih humanis tetapi investor harus mengetahui semua risiko itu.
Comments