STARJOGJA.COM, KULONPROGO – Anyaman Agel menembus Dunia. Ratusan tas anyaman agel produksi Sentolo Kulonprogo telah dikirim ke pasar Eropa dan juga Amerika,
Indri Widianti, owner Jogjavanesia Sentolo menyebutkan tanaman agel jadi salah satu tanaman unggulan Kulonprogo. Melalui serangkaian proses agel diolah menjadi bahan untuk bermacam barang.
“Potensi yang paling menonjol di sini (Kulon Progo) kan memang anyaman, ini kami buat dari tanaman agel. Proses anyam itu melibatkan warga sekitar sini ” ujar Indri Widianti, owner Jogjavanesia, Sabtu (7/12/2019).
Ia mengaku, dalam sebulan ia bisa mengirimkan ratusan tas agel ke berbagai negara seperti Amerika, Inggris, dan Belanda. Sayangnya, pemasaran tas agel di mata lokal masih kurang mendapatkan minat dari masyarakat.
” Harganya memang sedikit mahal karena prosesnya kan juga susah. Butuh proses yang tidak sederhana. Mulai dari ambil di lokasi, dikupas , dikeringkan baru bisa diwarna,” lanjutnya.
Untuk proses penganyaman sendiri, ia pun memberdayakan warga sekitar. Ia beralasan, warga Kulon Progo sudah memiliki basic keterampilan menganyam sehingga lebih mudah untuk menetapkan standar.
“Untuk pekerja kita berdayakan warga sini lah. Warga sudah punya keterampilan menganyam, kita tinggal ngajarin biar rapi nganyamnya. Jadi sesuai standar,” lanjutnya.
Menurutnya, Regenerasi menjadi salah satu kesulitannya dalam usaha anyaman tas agel tersebut. Pasalnya, kaum milenial kurang telaten jika diminta untuk duduk dan berkutat dengan penyortiran dan persiapan bahan untuk menganyam agel.
” Saat ini regenerasi hanya terjadi dalam proses menganyam,” tuturnya.
Comments