STARJOGJA.COM, JOGJA – Masih Ada Pengusaha Bandel Gunakan Elpiji Bersubsidi. Tim monitoring elpiji bersubsidi Kota Yogyakarta masih menemukan pelaku usaha yang membandel dalam memanfaatkan gas bersubsidi. Tim monitoring terdiri dari Disperindag Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta , Hiswana Migas dan juga Pertamina.
Pada kunjungan lapangan di 8 titik pada Selasa (17/12/2019), tim masih mendapati sebanyak puluhan gas bersubsidi digunakan oleh pelaku usaha kuliner yang masuk dalam kategori mapan .
Sekretaris Disperindag Kota Yogyakarta Agus Maryanto mengatakan, sesuai SE Gub DIY No. 510/ 0086/ 2018 tentang pengendalian penggunaan elpiji tabung 3 kg, gas bersubsidi ini peruntukkannya dikhususkan bagi rumah tangga miskin dan pelaku usaha mikro.
Namun demikian ,dalam pantauan rutin yang digelar kemarin, masih banyak pelaku usaha yang kekeh dan tetap menggunakan elpiji atau gas melon bersubsidi.
“Toleransinya untuk sekarang kita masih pembinaan dan ditukar dengan gas melon. Jadi kita tukar degan dua gas LPG 3 kg banding satu gas melon,” katanya.
Menurut Agus, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan inspeksi untuk mengimbau pelaku usaha yang masih enggan beralih ke LPG non subsidi.
“Ini akan rutin kita lakukan. Tujuannya juga supaya tidak terjadi kelangkaan di masyarakat,” jelasnya.
Agus menegaskan stok elpiji di Kota Yogyakarta pada akhir tahun mencukupi.Masyarakat diminta tidak khawatir dan memborong gas elpiji.
” Dari informasi pertamina ataupun hiswana migas, stok aman. Tidak usah khawatir,” tutupnya.
Comments