STARJOGJA.COM, JOGJA – Penyandang Disabilitas Kini Bisa Belajar Online .Pemda DIY melalui Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Tekkomdik) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY meluncurkan aplikasi pembelajaran khusus bagi penyandang disabilitas. Layanan ini bisa diunduh lewat playstore.
Balai Tekkomdik Disdikpora DIY telah membuat lebih dari 25 aplikasi belajar online yang bisa diunduh melalui ponsel android. Salah satunya adalah JB Class (Jogja Belajar Class) yang bisa digunakan untuk memantau perkembangan belajar siswa.
“Berbagai perangkat online ini untuk mendukung pembelajaran siswa sekaligus mewujudkan DIY sebagai Provinsi Cerdas,” kata Kepala Balai Tekkomdik Disdikpora DIY Edy Wahyudi dikutip dari harianjogja.com.
Melalui aplikasi itu, institusinya mengakomodasi kendala guru dari siswa berkebutuhan khusus. Itulah sebabnya diluncurkan sejumlah media pembelajaran digital khusus untuk penyandang disabilitas melalui kerja sama dengan sekolah luar biasa (SLB).
Melalui Diseminasi Program dan Layanan Tekkomdik, imbuh mantan Kepala Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) DIY tersebut, dia menghadirkan guru dan siswa dari berbagai sekolah di DIY untuk diberikan informasi tentang beragam aplikasi pembelajaran tersebut. Harapannya semakin banyak guru dan siswa yang menggunakan.
“Ini diseminasi periode kedua tahun ini. Kami kenalkan semua media pembelajaran yang kami hasilkan,” katanya.
Selain aplikasi online, pihaknya juga membuat empat judul film, salah satunya tentang klithih untuk merespons persoalan pendidikan di DIY. Judul film klithih ini sempat menjadi tren yang di dalamnya berisi pesan bahwa perilaku klithih tidak ada manfaatnya dan justru meresahkan masyarakat.
Lima Ketunaan
Pengelola Produksi Balai Tekkomdik Disdikpora DIY Oki Pambudi mengatakan ada lima ketunaan yang aplikasinya diproduksi. Masing-masing adalah untuk tuna grahita berupa aplikasi Kuncung Bawuk, Edukasi KSA, dan Kenali Narkoba; kemudian tuna rungu wicara berupa aplikasi Bermain Imbuhan, dan Mainan Cerdas Bahasa Indonesia (Masbin); serta aplikasi Perilaku Adaptif untuk anak autis.
“Aplikasi untuk pembelajaran ketiga ketunaan ini bisa diunduh langsung dari Playstore,” ujar dia.
Adapun untuk dua ketunaan lainnya yaitu tuna daksa dan tuna netra masih dalam bentuk video digital yang dibagikan kepada pendamping, guru dan anak berkebutuhan khusus. Adapun dalam video pembelajaran untuk tuna netra berupa cara belajar mencuci, dan untuk tunas daksa tentang cara menggosok gigi yang benar.
“Sudah lebih dari 25 aplikasi pembelajaran yang kami buat dan bisa diunduh di Playstore. Bisa dimanfaatkan berbagaia jenjang pendidikan termasuk ada SMA/SMK, beberapa contohnya seperti gim fisika, matematika, dan biologi,” katanya.
Comments