STARJOGJA.COM, JOGJA – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY menyatakan pentingnya keberadaan anjing pelacak khusus untuk pencegahan peredaran narkoba masuk ke Jogja melalui Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo. Apalagi akhir-akhir ini kerap diungkap penyelundupan narkotika lewat Bandara Adisutjipto. Selama 2019, BNNP DIY mengungkap 19 kasus narkotika, dua di antaranya diselundupkan melalui Bandara Adisutjipto.
Kepala BNNP DIY Tri Warno Atmojo mengakui beroperasinya YIA di Kulonprogo menjadi salah satu yang diwaspadainya untuk mengantisipasi terjadinya penyelundupan narkoba.YIA Butuh Anjing Pelacak Narkoba.
Apalagi selama 2019 ini kasus penyelundupkan narkotika lewat bandara di Jogja, dalam hal ini Adistujipto terjadi dua kali. Salah satunya menggunakan modus disimpan di selangkangan dan satu lagi disimpan dalam tas.
Satu di antaranya dengan barang bukti 5,5 kilogram sabu pada 29 September 2019 lalu. Namun ia berharap YIA tidak dijadikan sebagai pintu masuk peredaran narkoba oleh para kurir.
“Mudah-mudahan tidak [dijadikan pintu masuk peredaran narkoba] lah ya, tetapi tetap kami waspadai karena kurun waktu setahun ini kami ungkap dari bandara dua kali di Adisutjitpo. Yang satunya disimpan di selangkangan dan satunya tas ransel, itu jumlahnya cukup besar,” ungkapnya di sela-sela konferensi pers Capaian Kinerja Akhir Tahun 2019 BNNP DIY, Jumat (27/12/2019).
Ia tidak menampik banyak penerbangan langsung di YIA dari berbagai negara perlu diantisipasi kerawanan terkait penyelundupan narkoba. Oleh karena itu keberadaan anjing pelacak (K-9) di YIA diperlukan ke depannya, karena ada beberapa pelacakan yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh manusia.
“Kami dari petugas tentu [harus] melihat kemungkinan terburuk, kami indikasikan itu [menjadi] salah satu kerawanan. Kalau negara ini mampu, [anjing pelacak narkoba] itu perlu, dan kami sedang upayakan [adanya anjing pelacak] itu. Karena dalam sesuatu hal, tidak semua hal manusia lebih pintar dari anjing, kadang minta bantuan anjing,” ucapnya.
Comments