By 
STARJOGJA.COM, Info – Lembu Gama merupakan hasil dari pengembangan hewan ternak sapi untuk memperbaiki kualitas ternak yang mengalami malnutrisi dan pertumbuhan buruk. Hal ini terlihat di Bengkel Ternak dan Center of Exccellence Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada di desa Jambakan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
“Kami telah menjalin kerja sama (dengan PT Widodo Makmur Perkasa) selama 20 tahun,” kata Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof Ali Agus dalam siaran pers yang dikirim Jumat 27 Desember 2019.
Instalasi Bengkel ternak ini menurut Ali Agus menggunakan formula multifunctional feed additive yang mengandung mineral, vitamin immunomodulator dan ekstrak herbal. Salah satu produk hasil riset tersebut adalah pengembangan Lembu Gama.
Baca Juga : Anak Sapi Terlahir dengan Dua Mulut
“Lembu Gama merupakan breed komposit dari 3 jenis sapi yakni sapi Brahman yang adaptif untuk daerah tropis, sapi Belgian Blue yang bertubuh besar dan memiliki otot double muscle, dan sapi Wagyu yang dagingnya memiliki tenderness (lembut) yang baik dan juicy,” katanya.
Ia menyebutkan Lembu Gama sudah mencapai tahap triple komposit dengan populasi 28 ekor. Menurutnya pejantan double komposit Belgian Blue cross tetuanya bisa mencapai bobot hampir 1 ton pada umur 36 bulan. Sementara pada umur 20 bulan beratnya 550 kg, ada yang hampir 600 kg.
“Pejantannya, umur 31 bulan mencapai bobot 730 kg, atau 2 kali lipat berat sapi lokal,” dia menjelaskan.
Mengenai Bengkel Ternak, Ali Agus menuturkan Menteri Bambang Brodjonegoro mendukung agar bengkel ternak ini juga menggandeng mitra peternak dan mitra swasta secara lebih luas untuk mengatasi masalah kekurusan dan pertumbuhan pada ternak.
Kemenristek berencana membantu dalam pendanaan riset pengembangan sapi komposit Lembu Gama, melalui pengembangan F2 dan F3 dari kompositnya. Namun demikian, menristek meminta agar UGM tidak hanya bekerjasama dengan WMP, namun juga bisa melibatkan lagi pelaku swasta lainnya. Supaya produksi daging sapi berkualitas ini bisa lebih besar, untuk mengurangi impor dan mempercepat pencapaian swasembada daging sapi.
Comments