STARJOGJA.COM, Info – Nama Sunda Empire sering menjadi pembicaraan akhir-akhir ini. Melihat sering dibicarakan masyarakat, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara. Ridwan Kamil mengatakan Sunda Empire adalah fenomena sosial di masyarakat yang harus dicermati. Dia menilai masih banyak orang yang menjual romantisme sejarah untuk melakukan eksistensinya.
“Dan yang paling prihatin orang-orang yang mempercayainya,” katanya di Bandung, Senin (1/20/2020).
Menurutnya fenomena ini menjadi sebuah instropeksi bahwa seluruh pihak harus bersemangat menyalurkan eksistensi hidup pada hal yang konkret menjadi manusia cerdas dan bermanfaat.
Baca Juga : Kopi Pangrango : Prinsip Rasa Bersahaja dari Tanah Sunda (2)
“Bukan sekadar simbol yang tidak ada, tidak eksis, bahkan saya duga dikarang-karang bukan sebuah kebenaran,” tuturnya.
Ridwan Kamil menilai jika Sunda Empire mengaku memiliki keraton atau basis pusat pemerintahan maka sudah legal dan tercatat secara resmi di pemerintah. Karena tidak ada catatan jelas, dia menilai Sunda Empire hanya karangan belaka.
“Karena kalau namanya keraton yang sudah legal dalam sejarah tercatat pasti ikut ke dalam forum keraton nusantara yang ketuanya Pangeran Arif dari Cirebon. Selama tidak bergabung di mereka saya duga itu mengarang saja,” ujarnya.
Sejak Tahun 2018
Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Bandung, Sony, mengatakan kabar keberadaan Sunda Empire di Bandung yang mirip dengan Keraton Agung Sejagat di Jawa Tengah mencuat sejak 2018.
“Jadi Sunda Empire itu kejadiannya 2018. Sudah ditangani Kodim. Jadi, ini latah aja karena kejadian yang di Purworejo itu. Ini kejadian 2018 itu diramaikan lagi,” kata Sony di Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/1/2020).
Menurut Sony, Sunda Empire tidak terdaftar sebagai organisasi masyarakat oleh Kesbangpol sehingga dia menyimpulkan itu perkumpulan ilegal.
Namun sebelumnya, kata Sony, keberadaan Sunda Empire telah ditangani dan dibubarkan oleh pihak Kodam III/Siliwangi pada 2018. Pada saat itu, pihaknya memang ikut menelusuri keberadaan Sunda Empire.
Dia mengatakan polisi dan TNI akan selalu mengawasi organisasi ilegal semacam Sunda Empire. “Pasti (diawasi), itu kan aparat kepolisian dan TNI yang pasti akan memantau terus pergerakan-pergerakan seperti itu.”
Sebelumnya, unggahan video tentang Sunda Empire sempat beredar pada Kamis (16/1) malam. Selain itu, sejumlah konten mengenai Sunda Empire itu menyebar ke masyarakat melalui media sosial.
Salah satu video yang tersebar berisi tentang sejumlah orang yang mengenakan atribut seperti seragam dan atribut militer lengkap dengan baret dan tanda pangkat. Salah satu dari mereka ada yang berorasi tentang masa pemerintahan negara-negara yang akan berakhir pada 2020.
Sumber : Bisnis
Comments