STARJOGJA.COM, JOGJA – Polda DIY ajak semua komponen masyarakat berperan aktif berantas klitih. Polisi akan jerat pelaku dengan pasal pidana bagi mereka yang terbukti melakukan tindak kejahatan jalanan ini. Klitih disebut telah merugikan Jogja dari berbagai macam aspek.
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol. Yulianto menyebutkan aksi klitih yang masih kerap terjadi tak cuman merusak citra Jogja yang aman tapi juga kehidupan perekonomian di wilayah ini. Keresahan pun muncul, karena masyarakat merasa terancam jika harus keluar malam.
” Penyebaran istilah dan informasi soal klitih jadi massif lewat media sosial. Dampaknya, ini berdampak pada roda perekonomian. Ada lho yang tidak jadi datang ke Jogja karena membaca informasi soal klitih,” jelas Yulianto
Imbas Klitih itu juga membawa dampak pada dunia pendidikan saat orang tua tidak membiarkan anaknya menempuh pendidikan di Jogja akibat takut terkena klitih.
” Tak cuman dunia pendidikan yang terkena imbasnya, tapi usaha lain pun bisa terdampak. Contoh kuliner ataupun kost yang berkurang pasarnya,” lanjutnya.
Untuk itu, Polda DIY mengambil sejumlah langkah guna mengantisipasi aksi kejahatan jalanan ini. Tindakan tegas dan jerat pidana menanti pelaku. Bagi mereka yang terbukti melakukan klitih dan melanggar pasal pidana pasti akan ditindak sesuai aturan dan prosedur yang ada. Penegakan hukum ini juga mempertimbangkan usia sang pelaku.
” Proses pada anak -anak dan dewasa itu beda. Itu sesuai aturan perundang-undangan. Tapi kami tegaskan kalau yang terjerat pidana, pasti akan diproses lebih lanjut,” tegasnya.
Yuliyanto mengakui polisi sudah ambil bagian dalam berantas klitih , seperti memperbanyak personil patroli malam.
“Setidaknya kita ingin mengurangi kenyamanan anak-anak nongkrong karena di situ [patroli malam] kita juga periksa saku, isi jaket, jok motor, siapa tahu menyimpan barang terlarang,” tuturnya.
Namun, menurutnya lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan tempat tinggal remaja seperti RT dan RW juga harus ikut berperan.
“Penerapan Jam belajar bisa jadi salah satu cara untuk mengontrol kegiatan anak -anak ,” tutur Yuliyanto.
Comments