STARJOGJA.COM, Info – Australia telah mengkonfirmasi virus corona telah masuk ke bagian negara Victoria. Pemerintah setempat menghimbau warganya untuk tidak bepergian ke wilayah Provinsi Hubei untuk mencegah penyebaran virus.
Menteri Kesehatan Victoria Jenny Mikakos mengatakan seorang warga negara China berumur 50 tahun yang telah mengunjungi Wuhan berada dalam kondisi stabil di rumah sakit Melbourne. Dia datang dari Guangzhou pada 19 Januari.
“Penting untuk ditekankan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir,” kata Mikakos.
Kepala Pejabat Kesehatan Victoria Angie Bone mengatakan pasien tidak dalam perawatan intensif. “Dia stabil dan tidak dalam kondisi yang sangat serius,” katanya.
Baca Juga : Virus Baru Corona Menginfeksi 1.300 Orang 41 Meninggal
Sebanyak 41 orang dinyatakan meninggal akibat virus baru corona yang menginfeksi 1.300 orang secara global. Angka ini naik dari 26 orang yang dilaporkan pada Jumat (24/1). Seluruh angka kematian terbaru ini terjadi di Wuhan.
Kendati sebagian besar kasus terjadi di China, virus juga telah terdeteksi di Thailand, Vietnam, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Nepal, Prancis, dan Amerika Serikat. Bahkan, otoritas Prancis mengkonfirmasi satu kasus serupa telah muncul pada Jumat malam.
Penerbangan ke Wuhan
Lion Air menegaskan penerbangan Denpasar-Wuhan hanya untuk memulangkan Wisman China yang masih berada di Bali. Sementara penerbangan Wuhan-Denpasar tidak membawa penumpang.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro membenarkan perencanaan penerbangan tersebut saat dikonfirmasi Bisnis, Jumat (24/1/2020) malam.
Layanan penerbangan internasional dari Indonesia yakni Denpasar-Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali (DPS) tujuan Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan di Distrik Huangpi, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (WUH), sudah mengikuti ketentuan yang berlaku.
Sesuai dengan pemberitahuan resmi otoritas setempat (notam) di Wuhan, kata Danang, dalam keterangan persnya, status bandar udara saat ini hanya diperbolehkan melayani kedatangan (arrival), dan untuk keberangkatan (departure) tidak membawa penumpang serta sebagai alternatif pendaratan kondisi darurat (emergency landing).
Danang menyampaikan beberapa poin dalam keterangannya.
Pertama, penerbangan Denpasar – Wuhan beroperasi 24 dan 26 Januari 2020 hanya pemulangan dengan membawa tamu atau penumpang yang masih berada di Bali.
Kedua, penerbangan Wuhan – Denpasar sebagai ferry flight yaitu hanya membawa kru dan tidak melayani tamu atau penumpang.
Ketiga, penerbangan Denpasar – Wuhan mengalami perubahan, direncanakan menjadi rute Denpasar ke Changsa-Bandar Udara Internasional Huanghua, Hunan, Republik Rakyat Tiongkok.
Keempat, untuk perkembangan lebih lanjut dan terbaru mengenai rute dimaksud, akan disampaikan kemudian.
Perubahan dan pembatalan penerbangan, lanjut Danang, merupakan implementasi dan langkah preventif terhadap penyebaran penyakit pneumonia berat di Wuhan.
Upaya pencegahan pada penerbangan internasional juga berlaku dari dan ke Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia (KUL).
Antisipasi dilakukan mengacu pada surat edaran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia No PM.04.021111143/2020 tentang Kesiapsiagaan dan Antisipasi Penyebaran Penyakit Pneumonia Berat yang belum diketahui etiologinya, 3 Januari 2020.
Sebelumnya, Arie Ahsanurrohim Communication and Legal Manager Angkasa Pura I kepada Bisnis mengatakan saat ini penerbangan Denpasar – Wuhan dengan maskapai Lion Air masih dilakukan hingga 26 Januari 2020.
“Belum dihentikan hingga 26 Januari 2020 untuk DPS – Wuhan. Kemungkinan maskapai memulangkan warga Wuhan ke tempat asal karena tidak mungkin overstay di indonesia. Wuhan – DPS masih berlanjut tapi tanpa penumpang,” tulis Arie melalui WhatsApp, Jumat (24/1/2020).
Sementara maskapai lainnya, yakni Sriwijaya Air tidak beroperasi hingga NOTAM selesai dari China.
Arie menyebutkan bahwa rute Denpasar ke Wuhan disediakan oleh dua maskapai Lion Air dan Sriwijaya Air.
Sumber : Bisnis
Comments