STARJOGJA.COM, Info – Indonesia memiliki rekor nomor 2 di dunia menurut data dari WHO/UNICEF bahwa Indonesia adalah negara kedua terbesar di dunia yang penduduknya masih mempraktikkan buang air besar sembarangan (BABS).
Buang air besar sembarangan menyebabkan sekitar 150.000 anak Indonesia meninggal setiap tahun karena diare dan penyakit lain yang disebabkan sanitasi yang buruk.
Data terkini dari situs monitor Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dimuat di laman Kementerian Kesehatan RI menunjukan masih ada 8,6 juta rumah tangga yang anggota keluarganya masih mempraktikkan BABS per Januari 2020.
“Harpic pun berkomitmen untuk menjadi bagian dalam mengatasi krisis kebersihan dan sanitasi global ini dengan meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya perilaku hidup bersih,” ujar General Manager Reckitt Benckiser Hygiene Home Indonesia, Karim Kamel, Jumat (31/1/2020).
Baca juga: Jangan Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama, Ini Akibatnya
Menurut data STBM, 4,5 juta rumah tangga di Pulau Jawa-pun masih mempraktikkan BABS. Hal itu mendorong Harpic, pembersih toilet berkomitmen penuh untuk mengentaskan permasalahan BABS di Pulau Jawa pada 2025.
Untuk merealisasikan komitmen tersebut, Harpic menggandeng Water.org, SATO, dan Koperasi Simpan Pinjam Mitra Dhuafa (KOMIDA) untuk bekerja sama mengedukasi tentang pentingnya hidup bersih dengan memiliki jamban dan sanitasi layak.
“Kami dengan senang hati menyambut kerjasama dengan Harpic yang menunjukkan komitmen dan misinya untuk memberikan akses toilet dan air bersih kepada masyarakat yang lebih luas,” kata Operations Director Water.org Indonesia, Don Johnston.
Sumber : Antara
Comments