STARJOGJA.COM, Info – Sebagai kota pelajar, Yogyakarta menjadi perhatian para pendidik di Indonesia. Menariknya, masih ada yang melakukan kegiatan belajar mengajarnya atau sekolah di pos ronda. Baharuddin Kamba Anggota Forum Pemantau Independen (Forpi) mengatakan bersama dengan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pihaknya melakukan pemantauan di SDN Bangunrejo 2 Kota Yogyakarta, Kamis (6/02/2020).
“Pemantauan ini terkait dengan proses belajar-mengajar bagi para siswa dan guru yang harus pindah sementara di gedung SDN Bangunrejo 1 Kota Yogyakarta karena bangunan SDN Bangunrejo 2 saat ini masih dalam proses pembangunan,” katanya.
Kamba mengatakan dari hasil pemantauan dilokasi nampak para siswa kelas 1 sedang belajar-mengajar diruang perpustakaan yang diperentukan juga bagi ruang guru yang berasal dari SDN Bangunrejo 2 Kota Yogyakarta. Para siswa kelas 1 diminta masuk pagi hari hingga pukul 11 siang.
Baca Juga : 58 Kepala Sekolah Dilantik Bupati Sleman
“Sementara para siswa kelas 2 hingga 6 masuk pukul 12 siang hingga pukul 5 sore karena harus bergantian dengan para siswa yang ada di SDN Bangunrejo 1 Kota Yogyakarta dengan. Selain itu juga nampak para siswa kelas 6 sedang mengikuti pelajaran tambahan di pos ronda disekitar SDN Bangunanrejo 2 Kota Yogyakarta,” katanya.
Hasil pantauannya dari keterangan Kepala SDN Bangunrejo 2 Kota Yogyakarta, Subagya mengatakan jumlah siswa yang ada di SDN Bangunrejo 2 Kota Yogyakarta sebanyak 81 siswa dan sebanyak 69 siswa menyandang Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang terdiri dari slow leaner, tuna rungu, dan tuna daksa. Sementara jumlah Guru Pendamping Khusus (GPK) sebanyak 4 orang.
“Sebenarnya para siswa diminta untuk pindah ke SDN Bangunrejo 2 Kota Yogyakarta sejak Februari 2019 lalu dan pada Desember 2019 sebenarnya bangunan SDN Bangunrejo 2 Kota Yogyakarta sudah dapat digunakan,” katanya.
Namun, karena gagal lelang dan harus lelang ulang, maka para siswa beserta guru harus menumpang sementara di SDN Bangunrejo 1 Kota Yogyakarta yang terletak didepan SDN Bangunrejo 2 Kota Yogyakarta, hingga proyek sudah selesai yakni enam bulan kedepan terhitung sejak 27 Januari 2020.
Pengerjaan bangunan SDN Bangunrejo 2 Kota Yogyakarta dikerjakan oleh CV Semangat Merahi Cita dari Klaten Jawa Tengah sebagai pemenang lelang.
“Forpi Kota Yogyakarta dalam waktu yang tidak terlalu lama akan memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kota Yogyakarta menyangkut pertama, agar para siswa kelas 6 tidak lagi belajar di pos ronda, maka perlu diatur jadwal masuk sekolah. Misalnya, anak kelas 6 masuknya jam 12 siang dan untuk latihan soal atau penambahan pelajaran dapat dilakukan diruang kelas meskipun maksud dan tujuan para guru baik yakni persiapan untuk menghadapi ujian,” katanya.
Kamba mengatakan rekmendasi kedua, jika ada opsinya misalnya adalah para siswa Bangunrejo 2 ditempatkan tidak di SDN Bangunrejo 1 Kota Yogyakarta tetapi disekolah lain dengan kondisinya sama. Namun harus ada kesepakatan bersama antara orangtua siswa dengan guru jika memang ada opsi seperti itu sambil menunggu selama enam bulan kedepan.
“Ketiga, perlu ada penambahan Guru Pendamping Khusus (GPK) di SDN Bangunrejo 2 Kota Yogyakarta. Karena dengan hanya memiliki 4 GPK sementara jumlah ABK ada 69 siswa, maka hal ini tidak rasional.
Penambahan GPK harus mengampu 17 siswa siswa ABK,” katanya.
Rekomendasi keempat, Kamba mengatakan agar tidak menghambat proses belajar-mengajar di SDN Bangunrejo 2 Kota Yogyakarta, maka perlu ada penambahan fasilitas yang menunjang bagi para siswa yang di SDN Bangunrejo 2 Kota Yogyakarta.
“Selanjutnya, perlu ada pengawasan dari OPD terkait bersama inspektorat Kota Yogyakarta terhadap proses pembangunan di SDN Bangunrejo 2 Kota Yogyakarta agar pembangunan tepat waktu yakni selama enam bulan, dengan jumlah pekerja sebanyak 40 orang dapat diselesaikan tepat waktu dan fasilitas pengerjaan perlu ditambah dengan berkoordinasi pengurus kampung atau RT/RW setempat saat alat pengerjaan masuk ke lokasi proyek,” katanya.
Comments