STARJOGJA.COM, SLEMAN – 6 Siswa SMPN 1 Turi Alami Gejala Gangguan Psikologis. Ini buntut dari rasa trauma yang dialaminya pasca kejadian Jumat lalu.
Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Wilayah DIY, Siti Urbayatun, mengatakan kejadian yang para siswa siswi alami jumat kemarin bersifat luar biasa. Pasca kejadian Ia menemukan enam siswa yang mengalami gejala gejala ganggaun psikologis.
“Sekali lagi ini baru gejala bukan gangguan psikologis. Ada yang menangis dan berteriak-teriak misalnya. Kami akan terus mendata gejala yang ditunjukkan adik-adik,” jelasnya saat ditemui Starjogja, Senin pagi.
Ia menyebutkan untuk melakukan pendampingan butuh dukungan banyak pihak, utamanya para psikolog.
“Kita membutuhkan dukungan berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan yang kondusif. Universitas di Yogyakarta yang memiliki Fakultas Psikologi kami minta bantuan, organisasi masyarakat juga banyak yang membantu,” ujarnya.
Saat ini dibuka dua posko untuk penanganan psikis siswa pasca musibah, yaitu di Puskesmas Turi dan SMPN 1 Turi. Tim psikologi telah berjaga mulai Jumat hingga Senin pagi ini selama 24 jam untuk melakukan pendampingan psikologi.
“Kemungkinan sampai seminggu ke depan kami stand by di dua posko. Jika diperlukan kami juga melakukan home visit,” ungkap Siti
Reporter Star Jogja FM Bayu yanuar menyampaikan hari Senin pagi (24/2/2020) menjadi hari pertama masuk sekolah bagi para siswa SMPN 1 Turi pascatragedi maut susur sungai kegiatan Pramuka. Pada Hari pertama sekolah ini, para siswa mendapatkan pendampingan psikologis dari para psikolog.
Comments