STARJOGJA.COM. JOGJA. Dinas Kesehatan Jogja Harus Tenangkan Masyarakat soal penularan virus Corona. Pemkot harus lakukan sosialisasi masif kepada masyarakat.
Baharuddin Kamba, anggota Forpi Kota Jogja berharap kepada Dinas Kesehatan untuk senatiasa sigap dalam mengatasi kepanikan warga dengan melakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat.
“Ketersediaan obat dan kesiapsiagaan dari stake holder terkait perlu ditingkatkan termasuk tenaga medis. Pariwisata di Kota Jogja pasti berimbas. Maka, kewaspadaan dan kesiapsiagaan secara cepat dan tepat menjadi sebuah keharusan,” katanya kepada Starjogja.com.
Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Jogja memantau sejumlah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di Kota Jogja, Kamis (5/3/2020). Di Puskesmas Tegalrejo, misalnya, terlihat banyak antrean pengunjung yang ingin berobat atau memeriksa kesehatannya.
Dalam pemantauannya itu, dr. Abdul Latief selaku Kepala Puskesmas Tegalrejo Kota Jogja mengatakan, pengunjung relatif tidak ada kenaikkan yang signifikan. Rata-rata jumlah pengunjung setiap hari yakni 200 hingga 250 orang.
“Tidak ada kenaikkan pengunjung yang berarti pascapemerintah mengumumkan ada dua WNI yang merupakan warga Depok Jawa Barat dinyatakan positif terpapar virus Corona,” kata Abdul Latief dalam rilis Forpi yang diterima starjogja.com, Kamis (5/3/2020).
Mengenai ketersediaan masker di Puskesmas Tegalrejo, dr. Latief mengaku tidak ada masalah. Ketersediaan masker cukup. Sebelum ada WNI terpapar virus Corona, penggunaan masker di Puskesmas Tegalrejo sebanyak 100 hingga 200 masker per hari, tetapi saat ini meningkat menjadi 300 masker per hari.
Saat ini Puskesmas Tegalrejo Kota Jogja membatasi penggunaan masker hanya bagi pasien yang sakit batuk atau TBC saja karena sebelumnya pengunjung yang tidak sakit pun ikut mengambil masker dengan jumlah yang cukup banyak.
Saat ini stok masker di Puskesmas Tegalrejo ada 1000an masker. dr. Latief mengaku saat ini susah mencari masker di pasaran.
Puskesmas Tegalrejo Kota Jogja memberikan edukasi kepada masyarakat melalui sosialisasi kepada siswa SD dan SMP, misalnya, terkait virus Corona dan cara mencuci tangan yang baik dan benar. Latief mengimbau agar masyarakat Kota Jogja tidak panik dalam menyikapi virus Corona.
Sementara itu di Puskesmas Jetis, antrean juga terbilang banyak dan pengunjung terlayani dengan baik.
Menurut Kepala Puskesmas Jetis Kota Jogja, dr. Ani Mufidah Sari, jumlah pengunjung tidak mengalami kenaikan yang drastis.
“Rata-rata pengunjung di Puskesmas Jetis Kota Jogja 200 sampai 250 orang per hari. Mengenai stok masker di Puskesmas Jetis cukup bagi internal yang memiliki tenaga medis 40 orang,” katanya.
Penggunaan masker untuk kalangan internal Puskesmas Jetis minimal satu boks per hari. Ani Mufidah mengaku mulai kesulitan untuk mendapatkan stok masker.
Comments