STARJOGJA.COM, Info – Rupiah ditutup melemah hari ini, Kamis (12/3/2020) rupiah parkir di level Rp14.552 per dolar AS melemah 1,019 persen atau 148 poin. Hal ini seiring dengan meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap penyebaran virus corona.
Ini merupakan menjadi level terendah rupiah sejak Mei 2019. Sepanjang tahun berjalan 2020 rupiah telah terkoreksi hingga 4,51 persen.
Jika dibandingkan dengan mata uang Asia lainnya, rupiah berada di posisi tiga terbawah kinerja harian mata uang terburuk, tepat di bawah peso yang melemah 1,05 persen dan won yang melemah 1,051 persen.
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah di Level Terendah Sejak Oktober 2019
Pelemahan rupiah bersamaan dengan kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjun 5,01 persen ke level 4.895.Ini merupakan level terendah IHSG sejak Juli 2016. Koreksi tersebut membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (trading halt) 30 menit sebelum waktu penutupan.
Analis Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan bahwa penyebaran virus corona menjadi katalis negatif bagi aset-aset berisiko, mulai dari mata uang pasar berkembang, komoditas berjangka, hingga indeks di seluruh negara.
“Semua aset berisiko jadi terpukul sekali, termasuk rupiah,walaupun berbagai negara telah menggelontorkan banyak stimulus tapi tampaknya belum mampu membendung kekhawatiran pasar terhadap sentimen itu sehingga pasar tetap lesu,” ujar Yudi saat dihubungi Bisnis, Kamis (12/3/2020).
Bahkan, pada perdagangan kali ini, dolar AS yang lemah dan harga minyak juga cukup murah. Namun, dua hal itu yang seharusnya bisa menjadi sentimen positif bagi rupiah justru tidak dapat membantu penguatan mata uang garuda.
Yudi memperkirakan, bukan tidak mungkin rupiah bisa menyentuh level Rp15.000 melihat sentimen negatif yang ada. Terlebih, rupiah juga sudah menembus level psikologis Rp14.500 per dolar AS.
Salah satu obat yang ampuh untuk membantu rupiah menguat, lanjut dia, adalah bagaimana Indonesia dapat menahan dan membatasi penyebaran virus corona atau covid-19 di dalam negeri agar ekonomi tidak berdampak signifikan terhadap sentimen itu.
“Penanganan virus corona agar kasus tidak bertambah dan korban semakin berkurang adalah salah satu modal kuat bagi rupiah untuk membendung pelemahan dari sentimen global,” jelas dia.
Yudi memperkirakan pada perdagangan Jumat (13/2/2020), rupiah masih bergerak melemah dengan bergerak di kisaran Rp14.320 per dolar AS hingga Rp14.750 per dolar AS.
Sementar itu, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan pasar saat ini menanti untuk melihat seberapa agresif Bank Sentral Eropa bertindak pada pertemuannya pada Kamis (12/3/2020) waktu setempat dan mengharapkan penurunan suku bunga deposito sebesar 10 basis poin. Dia memperkirakan rupiah masih melemah dan bergerak di kisaran level Rp14.500 hingga Rp14.550 per dolar AS.
“Walaupun sesungguhnya itu tidak menjadi sebuah kepastian karena suku bunga sudah pada rekor rendah -0,5 persen dan pemotongan lebih lanjut dapat merusak margin bank dan menekan pinjaman,” ujar Ibrahim ,melalui keterangan tertulis, Kamis (12/3/2020).dur tes, diobservasi, dan diisolasi selama beberapa waktu.
Sumber : Bisnis
Comments