STARJOGJA.COM. SOLO – Kota Solo ditetapkan sebagai salah satu tempat kejadian luar biasa (KLB) virus corona. Satu pasien positif corona yang dirawat di RSUD Dr. Moewardi Solo meninggal dunia, Rabu (11/3/2020). Selain itu 62 Dikarantina dan Sekolah Diliburkan
Pasien yang meninggal dunia itu merupakan warga Kabupaten Magetan yang berjualan di Kota Solo. Sebelum meninggal, pasien mengikuti seminar di Bogor, Jawa Barat, pada 25-28 Februari 2020.
Riwayat Pasien Meninggal Positif Corona
Sepulang dari Bogor, dia mengalami sakit batuk pilek dan memeriksakan diri ke dokter. Sebelum diisolasi di RSUD Dr. Moewardi, pasien tersebut dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Solo.
Selanjutnya, pasien diisolasi di RSUD Dr. Moewardi Solo untuk diobservasi terjangkit virus corona atau tidak. Hasil tes pasien tersebut keluar setelah meninggal, Jumat (13/3/2020). Dalam hasil tes itu si pasien dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Hasil tes pasien tersebut dikirimkan ke Jakarta dan harus menunggu waktu untuk diobservasi. Jadi, hasilnya baru keluar dan pasien dinyatakan positif corona setelah meninggal di RSUD Dr. Moewardi.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan saat ini ada 46 pasien di Jawa Tengah yang berada dalam pengawasan. Dua di antaranya dinyatakan positif terjangkit virus corona dan satu telah meninggal dunia.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Solo mewajibkan 62 warga menjalani karantina mandiri selama 14 hari mulai Jumat. Hal ini dilakukan lantaran mereka sebelumnya sempat kontak dengan pasien yang dinyatakan positif corona di Solo.
Sesuai pedoman Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, yang harus dikarantina adalah yang pernah kontak erat, kontak dekat, dan kontak area dengan pasien terjangkit corona.
Corona Solo, Sekolah Diliburkan
Akibat dari adanya pasien positif corona, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meliburkan sekolah selama 14 hari ke depan, mulai Senin (16/3/2020). Namun, ada beberapa sekolah yang telah meliburkan siswa sejak hari ini, Sabtu (14/3/2020).
Selanjutnya, ada dua kelurahan yang di Kota Solo yang diperiksa untuk melacak riwayat kontak dengan pasien positif virus corona. Sebagai bentuk aksi tanggap virus corona, Pemkot Solo menunda sejumlah agenda termasuk car free day (CFD) yang biasa digelar Minggu pagi.
Warga Kota Solo diimbau tidak panik berlebihan. Selain itu masyarakat Kota Solo diminta menghindari bersalaman dengan orang lain guna mencegah penularan virus corona.
SUMBER : SOLOPOS.COM
Comments