STARJOGJA.COM, JOGJA – Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 meninggal dunia saat dalam perawatan di RS Bethesda, Sabtu (21/3/2020). Pasien ini sebelumnya sempat kontak dengan warga negara New Zealand.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih menjelaskan pihaknya telah mendapatkan laporan dari RS Bethesda terkait adanya satu PDP meninggal dunia pada Sabtu (21/3/2020). Pasien tersebut berusia 69 tahun, warga Depok, Sleman. Namun hasil pengujian sampel darah hingga Minggu (22/3/2020) belum keluar.
“Ada laporan kematian PDP dari RS Bethesda, laki laki, 69 tahun, alamat Depok, Sleman. Hasil [pengujian sampel darah] laboratorium belum keluar,” katanya Minggu (22/3/2020) pagi.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan awal dari rumah sakit, pasien tersebut sempat melakukan kontak dengan warga negara New Zealand. Saat ini sedang dilakukan tracing oleh Dinas Kesehatan DIY bersama Dinas Kesehatan Sleman untuk melacak orang yang sempat berkomunikasi dengan pasien. Sampel darah dari PDP tersebut telah dikirim ke laboratorium BBTKLPP Yogyakarta pada Jumat (20/3/2020).
“Hasil anamnesa [pemeriksaan awal] RS, pasien kontak dengan warga New Zealand. Untuk tracing, saat ini sambil menunggu hasil sudah dipersiapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Sejak ada laporan meninggal, Dinkes sudah infokan ke Dinkes kabupaten. Sambil menunggu hasil laboratorium, tanggal pengiriman spesimen 20 Maret,” katanya.
PDP tersebut, lanjutnya, berobat pada Rabu 18 Maret 2020 dengan kondisi demam dan lemas. Demam tersebut saat masuk ke RS telah memasuki hari ketiga disertai dengan batuk. “Tanggal berobat 18 Maret, [kondisi awal] lemas, demam hari ke tiga dan batuk,” katanya.
Pihaknya masih menelusuri lebih lanjut kontak pasien tersebut. Untuk sementara PDP tersebut hanya kontak dengan WNA asal New Zealand. “Ini yang sedang dilakukan tracing lebih lanjut, karena hasil anamnesa hanya kontak dengan WNA,” ujarnya.
Sebelumnya seorang PDP Covid-19 yang dirawat di RS Panembahan Senopati, Bantul juga meninggal dunia pada Rabu (18/3/2020). Meski demikian hasil laboratoriumnya hingga Minggu (22/3/2020) belum keluar. “Sudah kami lakukan [tanyakan hasilnya ke pusat] setiap hari. Mungkin karena banyak yang dipriksa,” kata Berty.
Comments