STARJOGJA.COM, JOGJA – Produsen Alat Kesehatan Jangan Ambil Banyak Untung dari Terbatasnya APD. Pemda DIY diminta segera beli Alat Perlindungan Diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani kasus Corona. Selain APD, kebutuhan alat medis lain yang dibutuhkan untuk menghadapi corona juga mendesak diadakan.
Wakil Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta, Huda Tri Yudiana mengatakan kebutuhan alat perlindungan diri (APD) bagi tenaga medis sangat mendesak.
“Saat ini APD untuk tenaga medis di DIY sangat kurang sehingga rawan terpapar corona,” kata Huda kepada Starjogja.com.
Huda menyebut keterbatasan APD ini telah membuat khawatir tenaga medis, baik dokter maupun perawat . Padahal mereka itu adalah sebagai ujung tombak dalam menangani pasien, baik yang positif, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun Orang Dalam Pemantauan (PDP).
“Jangan sampai kesehatan mereka terganggu dan tidak merasa aman. Ditambah lagi jam kerja mereka yang sangat ekstra, sehingga daya tahan mereka bisa turun,” ujarnya.
Menurut Huda, masing-masing rumah sakit milik pemerintah maupun Dinas Kesehatan Yogyakarta bisa segera melakukan pengadaan APD. Ia menyebut pejabat terkait bisa menggeser kebutuhan anggaran untuk penanganan virus corona ini.
Namun, saat dirinya turun ke daerah, rumah sakit dan pejabat pemerintah daerah merasa khawatir jika hendak mengadakan APD dalam jumlah banyak. Mereka takut bakal dipermasalahkan oleh aparat penegak hukum.
“BPK dan aparat penegak hukum, seperti kepolisian, kejaksaan, atau bahkan KPK, kami mohon agar memberikan keleluasaan kepada dinas terkait untuk mengeksekusi penggunaan anggaran dalam penanganan wabah ini,” tuturnya.
Lebih lanjut, Huda meminta produsen alat kesehatan tak mengambil untung dalam situasi darurat penanganan virus corona. Harga APD saat ini juga sudah melambung tinggi akibat kelangkaan di pasaran.Produsen Alat Kesehatan Jangan Ambil Banyak Untung dari Terbatasnya APD.
“Jangan memanfaatkan situasi sulit ini untuk mencari keuntungan setinggi tingginya,” katanya.
Comments