STARJOGJA.COM, Info – Mata uang rupiah mengalami pelemahan pada perdagangan Senin pagi (23/3/2020) dan menjadi yang terlemah di pasar Asia. Pada pukul 9.54 WIB, mata uang rupiah melemah 3,7 persen atau 590 poin menuju level Rp16.550 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS terkoreksi 0,57 persen atau 0,59 poin menjadi 102,23.
Mata uang Asia memang cenderung melemah pagi ini. Won Korea Selatan terkoreksi 2,46 persen, dolar Taiwan turun 0,5 persen, rupee India melemah 0,28 persen, dolar Singapura turun 0,52 persen, ringgit Malaysia terkoreksi 0,94 persen.
Sementara itu, kurs JISDOR ditetapkan sebesar Rp16.608 per dolar AS. Nilai itu melesu dari Jumat (20/3/2020) di posisi Rp16.273 per dolar AS.
Baca Juga : Nilai Tukar Rupiah Melemah Hampir Sentuh Rp15.000
Bantuan stimulus yang direncanakan sebagai bantuan untuk mengurangi imbas negatif pada ekonomi masyarakat AS oleh wabah corona atau Covid-19 yang makin meluas disana. Namun, masih tertahan dalam pembahasan senat AS, dan diekspektasikan seepatnya baru akan disepakati pada malam hari nanti.
Baca Juga :
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menilai pelemahan rupiah disebabkan oleh kepanikan pasar terhadap virus Covid-19 yang belum mereda.
“Dalam perdagangan pekan depan [hari ini], rupiah akan kembali melemah,” katanya.
Ibrahim berpendapat Bank Indonesia sebaiknya tidak lagi memangkas suku bunga acuan untuk meredam kepanikan pelaku pasar. Dia menyebut, pemangkasan suku bunga justru menambah kepanikan pelaku pasar.
“Bank Indonesia fokus melakukan intervensi di pasar Domestic Non Deliverable Forward [DNDF], karena saat ini kepanikan pasar yang mengakibatkan rupiah melemah,” imbuhnya.
Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau masih melemah 590 poin atau 3,7 persen ke level Rp16.550 per dolar AS pada pukul 12.00 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan mata uang dolar Amerika Serikat terpantau melemah 0,647 poin atau 0,63 persen ke level 102,170 pada pukul 11.51 WIB.
Sumber : Bisnis
Comments