STARJOGJA.COM, NUSANTARA – Berdasarkan data yang dilaporkan Pertamina, seiring merebaknya Covid-19, konsumsi masyarakat untuk BBM mengalami penurunan.
PT Pertamina (Persero) mencatat penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) selama masa kerja dari rumah (work from home/WFH) yang diterapkan pemerintah untuk mencegah penyebar virus corona atau Covid-19.
Tercatat sejak penerapan work from home pada 16 Maret 2020, secara umum konsumsi BBM turun 8 persen dari rata-rata normal harian yakni dari 134.870 kiloliter menjadi 123.740 kiloliter.
Baca juga : Pertamina Antisipasi Penyebaran Virus Corona di SPBU
Adapun, konsumsi LPG sektor rumah tangga mengalami kenaikan dengan perincian LPG subsidi naik 0,7 persen dari konsumsi normal harian 21.930 metrik ton menjadi 22.100metrik ton, sementara LPG rumah tangga non subsidi naik sebesar 5,4 persen dari konsumsi normal harian 2.050 metrik ton menjadi 2.160 metrik ton.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan dalam kondisi normal maupun darurat Covid-19, Pertamina memastikan secara keseluruhan operasional produksi, pengolahan, distribusi dan pemasaran produk Pertamina tetap berjalan dengan baik.
Sebagai langkah antisipasi penyebaran virus, tambahnya, Pertamina juga menyemprotkan disinfektan pada tabung-tabung LPG, fasilitas SPBU dan penerapan prosedur tambahan untuk petugas SPBU seperti penggunaan masker, sarung tangan dan hand sanitizer.
“Kami telah menerapkan kebijakan secara internal untuk pengaturan pekerja dimana pekerja di dalam lingkungan operasional perusahaan tetap masuk, sementara untuk pekerja kantoran menjalankan work from home. Dengan kebijakan tersebut, kami memastikan pasokan BBM dan LPG akan aman ke depannya,” katanya dikutip dari Bisnis.com pada Jum’at (27/3).
Pertamina memastikan ketersediaan pasokan BBM dan LPG dalam kondisi aman, baik untuk saat ini maupun ke depannya. Adapun pada saat ini, pasokan rata-rata nasional untuk BBM berada di level 23 hari dan stok LPG selama 17 hari.
“Stok ini akan terus ditambah sesuai dengan jadwal suplai yang telah direncanakan berdasarkan tingkat konsumsi masyarakat di setiap wilayah,” jelasnya.
Comments