STARJOGJA.COM, SLEMAN – Diduga Terpapar Covid-19, Warga Pakem Meninggal Dunia. Pulang dari Jakarta, seorang warga Candibinangun, Pakem, Jumiyem, meninggal dunia pada Kamis (26/3). Jumiyem diduga meninggal akibat terpapar virus Covid-19.
Kepala Desa Candibinangun Sismantoro membenarkan kabar meninggalnya Jumiyem. Dijelaskan Sismantoro, Jumiyem selama ini kerap pergi ke Jakarta untuk bertemu dengan anaknya.
Bahkan saat pandemi Covid-19 melanda, nenek berusia 75 tahun itu masih sempat menemui anaknya di Jakarta.
“Ceritanya begini, mbah Jumiyem selama ini tinggal sendiri, rumahnya di dekat area persawahan. Biasa ke Jakarta bertemu dengan anaknya,” kata Sismantoro, dikutip dari Harianjogja.com, Jum’at (27/3).
Sejak virus Corona terus mewabah, menurut Sismantoro, pemdes sudah mengeluarkan aturan agar warga perantauan yang kembali ke Candibinangun untuk di data dan diperiksa kesehatannya.
“Seluruh kepala dusun sudah saya perintahkan untuk mendata dan meminta agar pendatang untuk memeriksakan diri,” imbuhnya.
Hasilnya, kata Sismantoro, tercatat sekitar sembilan perantau yang sudah kembali ke Candibinangun. Kesembilan orang tersebut datang dari daerah Jabodetabek, baik karena alasan terkena PHK, khawatir situasi wabah di wilayah tersebut dan alasan lainnya.
“Kesembilan orang ini sudah mengisolasi diri selama 14 hari. Warga ikut mengawasi,” katanya.
Namun dalam kasus Mbah Jumiyem, dia mengaku kecolongan. Pasalnya kepulangan Jumiyem dari Jakarta belum sempat didata dan dilaporkan kepada Pemdes.
“Saya baru mendapatkan laporan dari Pak Dukuh [kepala dusun] kalau ada warganya yang sakit empat hari sepulang dari Jakarta,” katanya.
Mengetahui informasi tersebut, Sismantoro langsung meminta agar Jumiyem dibawa langsung ke RS Morangan (RSUD Sleman). Setelah sempat dirawat di rumah sakit, kondisi Jumiyem tidak tertolong.
“Untuk masalah positif Corona atau tidak saya belum mengetahui hasil laboratoriumnya, belum keluar,” kata Sismantoro.
Jumiyem pun, lanjut Sismantoro dikebumikan Kamis malam di TPU Bulus Kidul, Candibinangun. Pemdes, katanya akan lebih memperketat lagi peraturan pendataan para perantau yang kembali ke Candibinangun agar tidak ada lagi kasus serupa.
“Untuk proses pemakaman langsung ditangani oleh petugas dari RS Morangan [RSUD Sleman], bukan warga,” pungkasnya.
Comments