STARJOGJA.COM,SLEMAN – Asrama haji Jogja disiapkan sebagai pusat karantina ODP. Langkah ini diambil oleh Pemerintah Kabupaten Sleman. Pusat karantina ODP ini akan beroperasi mulai Rabu (8/4/2020) mendatang.
Pejabat Sekda Sleman Hardo Kiswoyo mengatakan keberadaan pusat karantina tersebut disediakan untuk menampung warga yang sudah berstatus ODP. Khususnya dari kalangan tidak mampu, agar mereka bisa menjalankan masa karantina selama 14 hari dengan baik.
“Yang masuk ke sana juga tidak asal. Harus ada rekomendasi secara hirarkis yang disampaikan dari desa hingga kecamatan. Ini sebagai check and balances bahwa mereka berasal dari kalangan tidak mampu,” kata Hardo kepada Harian Jogja, Jumat (3/4/2020).
BACA JUGA : Pemudik dari Jabodetabek Ditetapkan Jadi ODP
Selama menjalani masa karantina, kata Hardo, kebutuhan para ODP tersebut akan dipenuhi oleh Pemkab. Mereka juga akan menjalani masa karantina sesuai protokol penanganan Covid-19.
“Jadi ODP yang tidak mampu kebutuhan logistiknya akan dipenuhi oleh Pemkab. Kalau bagi ODP yang mampu, bisa melakukan masa karantina di rumahnya secara mandiri,” kata Hardo.
Saat ini, lanjut dia, Pemkab masih menyelesaikan penyekatan ruangan khusus yang akan digunakan oleh para ODP. Ruangan yang disediakan juga sudah dicek oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 agar sesuai dengan standar protokol penanganan ODP.
“Kapasitas Asrama Haji bisa menampung ratusan ODP. Sebagian ruangan juga akan digunakan untuk ruang istirahat bagi paramedis. Ruangannya dipisah dari ODP. Senin pekan depan insyaallah sudah beroperasi,” katanya.
Pemkab, lanjut Hardo, masih mencari gedung lainnya untuk menampung pemudik warga Sleman yang pulang kampung. Gedung ini nantinya akan ditempati oleh pemudik yang tidak diterima masuk kampung halaman karena “lockdown” agar tidak telantar.
“Sebagai solusi, kami tentu saja harus menyiapkan suatu tempat bagi pemudik agar tidak terlantar. Nanti mereka juga akan menjalani masa karantina selama 14 hari sebelum kembali ke rumah,” katanya.
Hanya saja sampai saat ini, lanjut Hardo, belum ada gedung-gedung yang sesuai dengan kebutuhan Pemkab. Warga pemudik ini tetap dipisah dengan warga yang berstatus ODP yang dikarantina di Asrama Haji.
“Awalnya kami ajukan pinjaman Youth Center, tapi tidak diizinkan oleh Pemda DIY. Kami masih mencari lokasi penggantinya,” ujar Hardo.
Comments