STARJOGJA.COM, Info – Pemda DIY berupaya mempersiapkan kemungkinan terjadinya lonjakan jumlah pasien Covid-19 dengan penambahan ruang isolasi yang didedikasikan untuk merawat pasien kategori berat.
Wakil Ketua Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Biwara Yuswantana menjelaskan Pemda DIY mulai melakukan antisipasi terkait kemungkinan adanya lonjakan jumlah pasien Covid-19. Pihaknya melibatkan sejumlah pakar dalam meminta masukan terkait penanganan dengan mengedepankan layanan kepada para pasien.
“Kami memamg sudah [membahas terkait prediksi lonjakan pasien] rapat dengan beberapa pakar UGM pakar terkait lainnya, itu kemudian akan kami matangkan lagi,” ujarnya Minggu (5/4/2020).
Baca Juga : Distribusi APD Difokuskan ke RS Non-rujukan
Biwara menambahkan salah satu yang disiapkan adalah penyiapan untuk tim permakaman mulai dari penjemputan jenazah hingga memakamkan dengan protokol Covid-19. Selain itu penjemputan pasien untuk dibawa ke RS rujukan juga telah disiapkan tim melalui sinergi dengan lembaga terkait. Pihaknya akan mengedepankan respons lebih cepat terutama ketika ada laporan dari masyarakat.
“Termasuk untuk keperluan penjemputan jenazah maupun pasien untuk kabupaten dan kota baik dengan PMI, TRC dan instansi terkait secara sinergi. Itu sudah didorong ke kabupaten. Kami mengantisipasi kalau kemudian, terutama penjemputan pasien yang dibawa ke rumah sakit, merespons secara cepat permintaan atau laporan dari masyarakat,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastuti menyatakan saat ini total ruang yang disiapkan untuk penanganan Covid-19 di seluruh DIY total 225 ruangan, di mana 12 di antaranya didedikasikan untuk pasien Covid-19 yang kategorinya berat. Jika terjadi eskalasi pasien bisa ditambah hingga 32 ruang yang dilengkapi dengan ventilator. Tetapi ia berharap peningkatan jumlah pasien tersebut tidak terjadi.
“Itu kan yang didedikasikan untuk pelayanan pasien [Covid-19] yang critical dalam kondisi yang saat ini. Tetapi kalau nanti terjadi eskalasi [peningkatan pasien], kita bisa expand itu sampai sebanyak 32 ruang isolasi [dilengkapi dengan ventilator]. Tetapi doanya semoga tidak bertambah,” ucapnya.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji berharap kasus Covid-19 ini segera berlalu dan ruang untuk penanganan pasien dapat mencukupi. Akantetapi pihaknya tetap menyediakan cadangan jika memang rumah sakit rujukan yang sudah ditunjukan telah memenuhi total daya tampung.
Oleh karena itu, sesuai arahan Gubernur DIY, bahwa pasien ringan harus ditangani dan dipilah dengan pasien berat terkait dengan penggunaan ventilator. Mengingat saat ini untuk mendapatkan ventilator tergolong sangat sulit.
“Semoga sudah cukup yang sudah ada, kami upayakan tidak [rumah sakit] darurat, ya rumah sakit beneran [tidak darurat], SK Gubernur kan menunjuk 23 rumah sakit rujukan, tidak semua dirawat memerlukan ventilator,” ujarnya.
Kepala BBTKLPP Yogyakarta Irene menegaskan upaya mempercepat hasil laboratorium terus dilakukan, selama 24 jam sebenarnya mampu memeriksa sebanyak 180 sampel Covid-19 jika tidak ada perubahan stok primer (reagen). Tetapi jika ada perubahan jumlah sampel yang ditangani untuk wilayah DIY dan Jawa Tengah tidak sampai di angka 180.
“Jika ada perubahan primer reagen pemeriksaan maka harus dilakukan optimasi ulang dan penyesuaian lagi dalam pemeriksaan sehingga itu akan memperlambat dan mengurangi jumlah hasil yang selesai diperiksa. Seperti misalnya kemarun karena proses optimasi dan penyesuaian kami hanya bisa memeriksa 30-an sampel,” katanya.
Sumber : Harianjogja
Comments