STARJOGJA.COM, Info – India terus melakukan pengetatan kebijakan penguncian wilayah (lockdown) di daerah-daerah yang dianggap sebagai kawasan episentrum persebaran virus Corona (Covid-19). Langkah ini ditempuh menyusul pernyataan Perdana Menteri Narenda Modi yang menggambarkan kondisi saat ini dengan istilah “darurat sosial.”
Aparat setempat kini telah melakukan penyegelan terhadap pemukiman, jalur kendaraan dan kompleks apartemen di daerah Mumbai dan Delhi. Hanya petugas medis, pengawas, dan petugas pemberi makanan dan minuman yang boleh berlalu-lalang.
Memasuki pekan ketiga dari kebijakan lockdown mereka, lonjakan kasus terus saja terjadi di India. Rabu (8/4/2020) kemarin mereka bahkan sempat memecahkan rekor jumlah kasus 773 orang positif virus Corona dalam sehari. Total kasus positif di negara Asia Selatan tersebut telah mencapai 5.734, dengan angka kematian 166 orang.
Kini setidaknya sudah ada 100 titik yang mendapat penyegelan di wilayah Uttar Pradesh, kawasan dengan penduduk terpadat di India. Termasuk di antaranya adalah 22 titik di Kota Noida, daerah di wilayah tersebut yang berbatasan langsung dengan ibu kota New Delhi.
Baca Juga : Gaji Pejabat India Dipotong karena Corona |
---|
Sementara itu, di bagian barat Maharrashtra yang berstatus provinsi dengan kasus terbanyak di India, 3.600 regu kerja disiagakan untuk bekerja di 100 zona guna mengidentifikasi kasus-kasus baru.
Dari proses identifikasi ini sekarang sudah ada 1,2 juta orang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP), demikian menurut keterangan Anup Kumar Yadav, salah seorang petugas Departemen Kesehatan Negara kepada Bloomberg.
Selain tes massal dan penguncian wilayah, pemerintah kini juga menempuh upaya lain yakni berkonsultasi dengan pakar-pakar kesehatan independen. PM Modi mengatakan diskusi ini akan menjadi pertimbangan untuk menentukan apa langkah-langkah berikutnya.
Sumber : Bisnis
Comments