STARJOGGJA.COM, BANTUL – Harga beberapa kebutuhan pokok masyarakat di Bantul mulai merangkak naik akibat pandemi Covid-19.
Salah satu pedagang kelontong di Pasar Bantul, Menik menjelaskan tiga hari belakangan harga telur mulai merangkak naik.
Mengutip Harianjogja.com pada Senin (13/4), harga telur di wilayah Bantul mengalami kenaikan sebesar Rp3000.
Baca juga : Belanja Sembako di Sleman Bisa Online
“Harga telur sebelumnya Rp18.000 per kilogram, sekarang sudah Rp21.000 per kilogram,” kata Menik saat ditemui di tokonya.
Ia menjelaskan hal tersebut terjadi karena kebutuhan pasar mulai meningkat, sejak banyaknya pembagian sembako yang dilakukan berbagai pihak. Selain telur, harga daging ayam juga mulai merangkak naik. Setelah sebelumnya, sempat turun selama satu bulan.
Pedagang ayam potong di Pasar Bantul, Hartini mengatakan harga ayam perkilogram mulai naik Rp1.000 setiap hari. Dari sebelumnya, Rp25.000 selama tiga hari belakangan harga daging ayam naik menjadi Rp28.000.
“Stok masih banyak, soale kan gak ada hajatan jadi ayam murah,” katanya.
Selama bulan Maret, harga ayam dikatakan turun dari sebelumnya Rp30.000 hingga Rp32.000 menjadi Rp25.000. Hartini juga menyebutkan, selama pandemi permintaan turun hingga 75% dari penjualan di hari biasa.
Selama pandemi, Hartini hanya membawa stok daging ayam 40 kg perharinya. Ia mengaku jumlah tersebut tidak tentu habis. Pada kondisi normal, ia biasa menjual 80kg daging ayam setiap hari. Sementara saat ada pesanan, ia dapat menjual hingga 100-150 kg.
Dengan berkurangnya jam operasional pasar, baik Hartini maupun Menik mengaku kebijakan tersebut mempengaruhi omset dan jumlah pembeli.
Comments