STARJOGJA.COM. JOGJA – Pasien Jujur Bisa Selamatkan Diri dan Tenaga Medis. Kabag Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan meminta pasien untuk berani menyampaikan keluhan dan riwayat kesehatan maupun bepergiannya ketika berobat ke dokter.
Pernyataan ini disampaikan Menanggapi fenomena pasien Covid-19 yang tidak jujur ketika berobat seperti terjadi di Semarang.
Dengan bersikap jujur, kata Banu, maka pasien telah menyelamatkan dirinya sendiri dari salah diagnosis, menyelamatkan orang lain, serta tenaga medis.
” Kalau di awal dia sudah menutupi, bisa jadi dokter salah terka,” kata Banu.
Ia mengakui ada kecenderungan pasien yang datang berobat justru menutup-nutupi gejala penyakitnya. Terlebih ketika ditanyai riwayat bepergiannya beberapa waktu terakhir, apakah sempat bepergian ke Jakarta yang saat ini menjadi pusat penyebaran Covid-19, ada indikasi pasien enggan mengaku.
“Jadi misal [dicek] apakah dia batuk, kadang ditutup-tutupi, diampet [ditahan] batuknya. Tapi tim medis kan juga melihat akhirnya dia batuk,” tuturnya.
Banu meminta kepada seluruh pasien jika memang yang bersangkutan bersinggungan dengan daerah yang terserang Covid-19 atau pulang dari bepergian, lebih baik jujur karena akan menguntungkan banyak orang.
“Kami mengimbau karena ini masalah nasional bukan masalah personal, kami harap masyarakat jujur ketika datang berobat ke dokter,” tegasnya.
Sebanyak 46 tenaga medis di RSUP dr Kariadi Semarang dikabarkan positif virus Corona atau COVID-19. Saat ini mereka menjalani isolasi di hotel milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membenarkan informasi tersebut. Ia juga sudah melihat video yang memperlihatkan sejumlah dokter tersebut menjelaskan kondisi mereka saat ini.
SUMBER : Harianjogja
Comments