STARJOGJA.COM, BISNIS – Produksi Lifting Migas Kuartal I Capai 90,4 Persen. Produksi siap jual (lifting) migas pada kuartal I/2020 tercapai sebesar 90,4 persen dari target APBN sebesar 1,946 juta barel setara minyak per hari.
Kendati di bawah target APBN, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto memberikan apresiasi, karena capaian ini lebih tinggi dari target teknis yang disetujui dalam pembahasan Work, Program and Budget (WP&B) 2020.
Sepanjang kuartal I/2020, rata-rata lifting minyak bumi sebesar 701.600 barel per hari (bph). Angka ini sekitar 92,9 persen dari target APBN sebesar 755.000 bph.Untuk gas bumi, liftingnya sebesar 5.866 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) atau 87,9 persen dari target APBN sebesar 6.670 mmscfd.
Secara kumulatif, lifting migas sebesar 1,749 juta barel setara minyak per hari atau sekitar 90,4 persen dari target APBN sebesar 1,946 juta barel setara minyak per hari.
“Ke depan, produksi lifting migas akan semakin tertekan diakibat Covid-19 dan rendahnya harga minyak,” kata Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto ketika memaparkan kinerja SKK Migas Kuartal 1 tahun 2020, di Jakarta, Kamis (16/4).
SKK Migas mengkaji sejumlah langkah mengantisipasi dampak virus corona di bisnis hulu migas serta tertekannya harga minyak dunia.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan turunnya konsumsi minyak akibat virus corona ditambah fluktuasi nilai tukar Rupiah terdapat dolar Amerika Serikat perlu dianalisis dampaknya.
Menurutnya, dampak pandemi virus corona menyebabkan transformasi material yang lebih lama, terutama material yang didapatkan dari luar negeri. Selain itu proses pengangkutan, pengurusan izin, hingga inspeksi kinerja peralatan fasilitas yang lebih lama karena aktivitas kerja dari rumah.
“Mobilisasi pekerja ke lokasi lebih sulit karena perizinan dan waktu karantina dan potensi over stay yang berisiko pada keselamatan kerja, kemudian persetujuan pengurusan perizinan dapat memakan waktu lebih lama,” katanya.
Comments