By 
STARJOGJA.COM, Info – Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio menjelaskan bahwa progres pembuatan serum antibodi untuk penyembuhanpembuatan serum antibodi, kini telah sampai pada pemilihan mantan pasien positif Covid-19 ‘yang kuat’.
Seperti diketahui, antibodi di dalam plaama darah mantan pasien Covid-19, bisa membantu penyembuhan pasien Covid-19 eksisting yang kesulitan melawan infeksi Virus Corona.
“Itu yang akan kita ambil, kemudian itulah yang akan diberikan kepada masyarakat yang masih dirawat. Terutama yang keadaannya termasuk agak berat sampai berat,” ujar Amin ketika dikonfirmasi Bisnis, Rabu (22/4/2020).
| Baca Juga : Kasus Covid-19 di Seluruh Dunia 2,3 Juta |
|---|
Di tengah nihilnya vaksin untuk Virus Corona, pengobatan menggunakan plasma convalescent yang diambil kira-kira 2-4 minggu dari mantan pasien sembuh, sudah diterapkan di beberapa negara besar.
Terkini, Eijkman telah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam memilih para mantan pasien yang memiliki kriteria terbaik untuk diambil plasma darahnya.
“Kerja sama dengan PMI itu untuk menjaga hulunya. Memastikan kualitas sampel, serum plasma bagus, pengambilannya dengan cara yang benar dan etis, sesuai,” ungkap Amin.
Harapannya, dengan pengobatan ini, tingkat kesembuhan kasus positif Covid-19 di Jakarta bisa ditingkatkan lagi di mana per hari ini pasien sembuh masih 9 persen saja, atau 286 dari 3279 pasien positif Covid-19 keseluruhan di wilayah DKI Jakarta.
“Kalau produknya dinyatakan aman, kita akan menyerahkan kepada para klinisi dan RS untuk menerapkan pengobatan ini. Kira-kira kami masih membutuhkan sekitar satu bulan lagi karena masih banyak proses yang dibutuhkan untuk pengumpulan sampel,” tutupnya.
Sumber : Bisnis
Comments