STARJOGJA.COM, NUSANTARA – Ekonom senior dari Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menilai kebijakan penanganan Covid-19 tidak jelas.
Selain menyebut penanganan Covid-19 yang tidak jelas Faisal juga menyinggung peran Luhut Binsar Pandjaitan.
Hal tersebut terlihat dari terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No 1/2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan. Perppu itu diteken Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk penanganan Covid-19.
Baca juga : Menkeu Berhitung Dampak Ekonomi karena Corona
Mengutip Solopos.com, Jum’at (2/4), Faisal mengatakan, semestinya Perppu yang keluar harus berlandaskan pandemi virus corona dan bukan sektor keuangan. Inilah yang membuat Faisal Basri menyebut fokus penanganan wabah Covid-19 ini tidak jelas.
“Kita bisa mempersiapkan sebaik mungkin kalau Perppu yang keluar adalah penanganan pandemi. Tetapi yang keluar sekarang sektor keuangan, enggak jelas. Siapa komandannya? Luhut, Ketua Satgas, dan lain-lain, ini mengerikan,” kata Faisal dalam sebuah diskusi secara virtual bertajuk Ongkos Ekonomi Hadapi Krisis Covid-19 di Jakarta, Jum’at (24/4), tulis Solopos.com.
Faisal menambahkan ekonomi Indonesia sudah dipastikan babak belur karena Covid-19. Lantaran itu, Faisal Basri meminta pemerintah untuk fokus pada penanganan penyebaran virus corona atau Covid-19, bukan tidak jelas seperti sekarang.
Sedangkan untuk sektor ekonomi, Faisal mengatakan hal tersebut bisa dikesampingkan terlebih dahulu.
“Secanggih canggihnya penanganan ekonomi, itu akan sia-sia dengan cara penanganan amatiran seperti sekarang,” katanya.
Untuk itu, dia meminta agar segala proyek-proyek pembangunan infrastruktur untuk ditunda dahulu. Sedangkan anggarannya bisa dialokasikan untuk penanganan Covid-19.
“Satu hal yang tidak saya lihat nih di pemerintah. Tunda lah apa yang bisa ditunda. Ini (proyek) kereta cepat dilanjutkan terus,” katanya.
Sumber : Solopos.com
Comments