STARJOGJA.COM, BOGOR – Dampak Corona, Dekorasi Pengantin Beralih Buat Peti Jenazah. Harga yang ditetapkan sangat terjangkau, sehingga ikut membantu pihak yang membutuhkan.
Ranky Safitri dan suaminya, Panji Gustiadi, telah menjalankan usaha dekorasi sejak 2016. Dengan nama ‘Kabita Wedding’, pasangan ini telah melayani pernikahan di Bogor, Jakarta, sampai Ujung Genteng, Sukabumi.
“Sebenarnya kita itu berdua orang hotel, kita kerja di hotel sudah bertahun tahun, dan kebetulan kita lulusan dari perhotelan juga. Dari situ, suami saya berhenti dari perhotelan kemudian menarik nih dia suka dekorasi pernikahan, kisah Lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung ini.
Namun wabah Covid-19 di seluruh dunia telah berdampak cukup keras bagi usahanya. Pada awal Maret, pemerintah Indonesia mulai membatasi acara-acara yang mengumpulkan banyak orang.
Ranky menceritakan, banyak kliennya menunda waktu pernikahan ke bulan Juni dan Juli.
“Awal-awal kita nggak terlalu panik karena memang kita masih bisa (bikin akad nikah), lama kelaman sampai akhirnya sama sekali nggak boleh. Jujur dari penghasilan kita memang sama sekali nggak ada, memang nol,” jelasnya.
Perubahan dari dekorasi pernikahan ke peti jenazah tidak menemukan kendala berarti, ujar Ranky. Dia hanya perlu berburu material pembuatan dan mencari pihak yang membutuhkan.
“Kemarin kita pasang iklan di e-commerce, memang responnya ada yang tanya-tanya, ada juga yang minta buat donasi, ada juga yang minta buat rumah sakit. Terus kalau ada yang minta sampel kita bikinin,” jelasnya.
Berawal dari satu sampel, Ranky dan suami kini membuat beberapa peti jenazah untuk disalurkan ke sejumlah RS di Kota Bogor.
“Ada ke rumah sakit juga, kemarin juga ada pesanan dari BPBD Kota Bogor, dia juga lihat speknya seperti apa,” imbuhnya.
Ranky menyatakan, dia memasang harga terjangkau sebagai bentuk kepedulian kepada para korban. “Yang penting kita ada sedikit buat berdonasi di sana. Kita bantu buat orang, tapi kita juga bisa ikut buat makan,” terangnya.
SUMBER : VOA Indonesia
Comments