STARJOGJA.COM, JOGJA – Dinda Kusumaningtyas Tak Bayangkan Jadi Programmer Game . Ia masuk dan tumbuh jadi sosok perempuan aktif di dunia game . Gameloft, salah satu perusahaan besar di bidang game publishing dan development, menjawab tantangan ini dengan memberikan kesempatan yang sama bagi tenaga kerja profesional perempuan dan laki-laki.
Meskipun sebagian besar karyawan Gameloft adalah laki-laki, di setiap department dapat dijumpai karyawan perempuan yang menunjukkan kemahiran dalam bidangnya: Game Designer, Graphic Artist, Programmer, Quality Assurance, dan sebagainya.
Dinda Kusumaningtyas, salah satu Senior Programmer mengungkapkan bahwa dalam perjalanannya selama 4 tahun bersama Gameloft Indonesia, Dinda tidak melihat adanya pembedaan gender di perusahaan ini. Aktivitas untuk karyawan, mulai dari training, open discussion, keeping up with latest technology, penyampaian informasi, hingga jenjang karir, semua diaplikasikan secara adil merata untuk semua karyawan tanpa memandang gender.
Bahkan beberapa karyawan wanita pun berhasil berkembang dan menduduki posisi tinggi di perusahaan, mulai dari team leader hingga studio leader, termasuk Dinda yang terus tumbuh dan mempertajam skill di tengah tantangan pekerjaan, hingga akhirnya dipromosikan menjadi Senior Programmer.
Tentu saja perjuangan Dinda dalam menapaki karir di dunia teknologi informatika tidak semulus yang dibayangkan. Perjalanan Dinda berawal dari bangku SMK jurusan Jaringan dan Komputer.
“Ketertarikan untuk mendalami ilmu IT muncul dari diri saya sendiri, saat itu melihat betapa pesatnya perkembangan industri teknologi dan ilmu yang juga harus selalu berkembang sesuai kemajuan jaman. Pikir saya kala itu, jurusan ini tidak akan monoton atau membosankan. Akan selalu ada tantangan kedepannya, dan saya pun sangat menyukai tantangan-tantangan, karena dengan ini saya bisa mengembangkan diri menjadi lebih baik,” ujar Dinda.
“Kala itu, saya sempat ragu karena wanita masih minoritas. Sebagian besar siswa adalah laki-laki (sekitar 90%!), namun saya tetap memberanikan diri dan makin menantang diri saya untuk menunjukan kalau wanita juga mampu melakukan pekerjaan yang biasa dicap ‘pekerjaan laki-laki’, mulai dari pemasangan hardware komputer, pemrograman, hingga pemasangan jaringan komputer dengan memanjat tiang jaringan internet setinggi belasan hingga puluhan meter! Dan terbukti, wanita bisa!” sambung Dinda.
Ketertarikan Dinda berlanjut ke bangku perkuliahan saat ia memilih jurusan Sistem Informasi. Hal serupa terjadi di masa perkuliahan, dimana wanita masih menjadi minoritas. Namun pada akhirnya terbukti bahwa penentu kesuksesan bukanlah gender luck, melainkan keuletan dan usaha keras dalam menimba ilmu, menyelesaikan tugas, dan terus berlatih untuk mengembangkan diri dan mencapai prestasi.
Saat pada akhirnya memulai karir di Gameloft sebagai Programmer, Dinda harus melalui training untuk menguasai skill yang diperlukan. Selama masa training, perlakuan yang sama diberikan kepada trainee laki-laki dan wanita, tidak ada anggapan bahwa wanita tidak sebaik pria di bidang IT.
Justru, trainer dan recruiter memberikan respon positif kepada siapapun yang memiliki keinginan yang kuat dalam bekerja dan mau untuk terus diajak mengembangkan diri.
Comments