By 
STARJOGJA.COM, Info – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat wilayah DKI Jakarta masih menjadi episentrum penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia. Alasannya, hingga Rabu (6/5/20202), DKI Jakarta mencatat sebanyak 4770 kasus positif atau sekitar 38,4 persen dari jumlah terkonfirmasi nasional. Namun begitu kasus Covid-19 di daerah kini mulai meningkat.
Malahan tren kasus di DKI Jakarta, menurut statistik Gugus Tugas, masih menunjukkan angka penambahan kasus yang relatif fluktuatif. Artinya, tidak terdapat penurunan kasus yang konsisten selama digelar pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang nyaris sebulan.
Tercatat, pada 11 April DKI Jakarta melaporkan angka lonjakan kasus sebesar 194 orang. Sempat turun drastis di angka 73 kasus baru per tanggal 20 April. Hanya saja, pada hari berikutnya, tanggal 21 April, naik tajam menjadi 161 kasus baru.
Pada akhir April kasus baru masih fluktuatif di kisaran 71 hingga 161 kasus baru. Di awal Mei tren penambahan kasus masih fluktuatif.
Baca Juga : Ada Penambahan 484 Kasus, Total 12.071 Pasien Positif Covid-19
Pencatatan kasus terkecil terjadi pada 3 Mei yakni sebesar 67 kasus baru. Kendati demikian kasus baru naik di angka 144 pada 5 Mei 2020.
Meski demikian, Sekretaris Jenderal PB PAPDI Eka Ginanjar, membeberkan secara proporsional saat ini presentase pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta bila dibandingkan dengan provinsi lain cenderung menurun.
“Pasien kasus positif kedua setelah DKI Jakarta didominasi oleh provinsi-provinsi lain di Pulau Jawa, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Eka melalui pesan tertulis kepada Bisnis, Jakarta, pada Kamis (7/5/2020).
Bahkan, menurut dia, dalam sepekan terakhir kasus-kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di luar Pulau Jawa menunjukkan kenaikan yang signifikan.
“Pertumbuhan kasus di daerah pada fase peningkatan. Kecepatannya berbeda-besa di setiap wilayah,”ujarnya.
Sumber : Bisnis
Comments