STARJOGJA.COM, JOGJA – 9 Ribu Peserta PKH di DIY Mengundurkan Diri. Mereka adalah bagian dari Data Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) di DIY yang berjumlah 204.373 keluarga. Siti Maliatun Iptiyah , Korwil PKH DIY mengatakan mereka mundur karena merasa sudah tidak layak menerimanya.
“Peserta kami di DIY ada 9 ribu yang mengundurkan diri dari PKH karena sudah tidak layak. Didorong para pendamping oleh dinas, kelurahan, kecamatan,” katanya di Bincang Special Starjogja 101,3 FM , Senin (18/5/2020).
Siti mengatakan pihaknya melakukan langkah persuasif kepada keluarga yang sudah tidak layak menjadi peserta PKH. Harapannya agar peserta itu tergugah dan keluar dari peserta PKH.
“Agar tergugah. Kalau tidak tergugah kami minta pihak desa untuk menyampikan itu. Nanti Dinas dengan bukti bukti itu mencabut data itu sehingga tidak mendapatkan bantuan,” katanya.
Selama masa Covid-19 ini peserta PKH juga mendapatkan bantuan tambahan senilai Rp400.000. Data ini diberikan karena dampak Covid-19 yang melanda di DIY.
“Dilihat dari data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang dia hanya menerima PKH saja mungkin dia hanya ada SD. Dari data kami 6.036 yang PKH yang mendapatkan bantuan covid-19,” katanya
BACA JUGA : DIY Dinobatkan Jadi Tingkat Validitas Data PKH Terbaik
Sementara itu, Mulyanta Kasie perlindungan dan jaminan sosial mengatakan pihaknya mendorong kepada warga atau keluarga yang sudah tidak layak untuk keluar dari peserta PKH.
“Bagi peserta yang tidak layak ini kami dorong keluar. Teman teman pendamping berat kerja di lapangan seperti cara bagaimana mengeluarkan mereka yang sudah tidak layak,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ika selalu Penyuluh sosial mengaku memiliki pengalaman yang bermacam-macam ketika menghadapi warga atau keluarga peserta PKH. Sebab tuga utamanya adalah memberikan informasi motivasi dan edukasi. Termasuk ketika menghadapi keluarga yang sudah tidak layak menjadi peserta PKH.
“Sesuai pengalaman saya dia punya balita, anak SMP dan anak lansia dia terima tiga komponen ada juga yang menerima karena ada anak SD saja,” katanya.
Comments