STARJOGJA.COM, Info – Kematian pria berkulit hitam George Floyd di Amerika Serikat menjadi cerminan bagi komika Ernest Prakasa. Ernest Prakasa mengaku pernah diperlakukan rasis karena memiliki mata sipit dan kulit putih.
Perlakuan rasis yang diperoleh oleh Ernest terjadi karena terlahir menjadi sebagai orang China. Perlakukan rasis dari lingkungan sekitarnya merupakan hal yang tidak diinginkannya.
“Gue korban rasis. Awalnya gue benci. Saat gue mulai tumbuh besar, gue nanya, salah gue apa sih? Gue cuma salah lahir, karena gue terlahir China dan sampai mati akan jadi China. Gue mengalami diskriminasi karena sesuatu yang tidak gue pilih,” ungkapnya dalam video Instagram, Rabu (3/6/2020).
Baca Juga : Kapten Juventus Bersuara Demo George Floyd
Akhir-akhir ini, muncul isu rasisme akibat kematian pria berkulit hitam George Floyd di Amerika Serikat. Ernest berkomentar bahwa rasisme yang terjadi di Amerika Serikat memiliki sejarah yang berbeda dengan di Indonesia.
Menurutnya, rasisme di AS terjadi karena warga kulit hitam dinilai lebih kriminal dibandingkan dengan kulit putih, sehingga diperlakukan tidak adil dan sering dikriminalisasi.
Sementara itu, perspektif rasisme yang terjadi di Indonesia menurut pandangan Ernest adalah rasisme kepada etnis Tionghoa, karena dinilai pelit dan sok eksklusif. Padahal, sejak zaman VOC, pendatang dari Asia Timur asing diberikan kedudukan yang lebih dibandingkan dengan warga setempat telah bekerja lebih keras.
“Namun, di banyak tempat di Indonesia, perjuangan untuk melawan Belanda dilakukan bahu-membahu antara China dan yang bukan China,” ungkapnya.
Sumber : Bisnis
Comments