STARJOGJA.COM, Info – Rumah Sakit Akademik Universitas Gajah Mada atau RSA UGM Yogyakarta akan difokuskan menjadi rumah sakit rujukan perawatan pasien Covid-19.
Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis Sumadilaga mengatakan, proses pembangunan rumah sakit tersebut berlangsung selama 37 hari mulai 20 April – 31 Mei 2020.
“Tidak dibangun dari awal melainkan dengan kondisi eksisting berupa struktur beton bertulang yang sudah dibangun UGM 5 lantai 10 tahun lalu,” jelasnya pada peresmian, Senin (8/6/2020).
Baca Juga : RSA UGM Berkomitmen Menjadi World Class Teaching Hospital
Bangunan RS Akademik UGM terbagi atas dua gedung, Arjuna dan Yudhistira dengan kapasitas total 107 tempat tidur untuk perawatan pasien.
Gedung Arjuna terdiri atas lantai dengan lantai 5 untuk pasien kritis, dilengkapi negative pressure dan 15 tempat tidur pasien, lantai 4 untuk pasien dalam pengawasan (PDP) berkapasitas 23 tempat tidur, lantai 3 untuk ruang istirahat tenaga medis, dan lantai 2 ruang ganti tenaga medis. Adapun, untuk transportasi vertikal gedung itu telah dilengkapi bed lift.
Kemudian, untuk gedung Yudhistira terdiri atas 5 lantai dengan lantai 5 berkapasitas 23 tempat tidur untuk PDP, lantai 4 berisi 24 tempat tidur untuk PDP, lantai 3 sebanyak 23 tempat tidur untuk PD, dan lantai 1 untuk penyimpanan logistik.
Baca Juga : 2.428 Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Sembuh
Meresmikan RS tersebut, Menteri Sekretariat Negara Pratikno menyampaikan memberikan penghargaan tertinggi kepada para stakeholder seperti Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, Badan Nasioanal Penanghulangan Bencana (BNPB), dan kementerian serta lembaga lainnya terkait pembangunan RS Akademik UGM.
“RSA UGM siap menjadi RS rujukan dengan penyelesaian beberapa fasilitas,” ungkapnya.
Dalam waktu 37 hari gedung bisa selesai dengan anggaran Rp66,8 miliar dengan pengerjaan yang tetap aman dengan melaksanakan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat.
“Ini luar biasa, krisis seperti ini memang banyak memberikan pelajaran. Memberikan kesempatan bagi kita untuk melakukan sesuatu yang sulit dilakukan saat normal, membantu kita melakukan lompatan kemajuan yang sulit dicapai saat normal, seperti pada penyelesaian rumah sakit ini,” tambahnya.
Harapannya, dengan kondisi ini ke depan baik dalam penanganan Covid-19 dan dalam melaksanakan industri bisa menerapkan sistem kerja baru, yang lebih cepat, efisien, dan menerapkan teknologi.
Sumber : Bisnis
Comments