STARJOGJA.COM, Info – Para ahli epidemiologi merindukan kehidupan normal seperti sebelum wabah menyebar. Mimpi inilah yang membuat para ahli epidemiologi kangen dengan kondisi kembali normal.
Para ahli epidemiologi atau epidemiolog terbiasa menjalankan profesinya dan bersosialisasi bersama dalam kelompok-kelompok kecil di luar ruangan atau menerima surat-surat tanpa khawatir meski wabah Covid-19 masih menyebar.
Akan tetapi, kalau vaksin wabah tersebut berhasil ditemukan, yang diperkirakan bisa dalam waktu setahun, sebagain besar dari mereka Ingin menikmati konser, berolah raga atau melakukan kegiatan ibadah bersama.
Baca Juga : PDEI Rekomendasi Protokol Kesehatan untuk Persiapan New Normal
Beberapa dari mereka menyatakan tidak akan pernah lagi menyapa orang dengan pelukan atau jabat tangan.
Demikian hasil survei terhadap 511 epidemiolog yang terlibat dalam penanganan wabah Covid-19 di Amerika Serikat.
Mereka dimintai pendapat tentang kegiatan apa yang akan mereka lakukan dalam waktu dekat ini hingga setahun ke depan di tengah penyebaran wabah Covid-19.
Survei tersebut dilakukan oleh harian The New York Times melalui wawancara dengan para tenaga medis tersebut dan dipublikasikan melalui nytimes.com, Selasa (9/6/2020).
Para ahli epedemiologi itu berharap bisa segera menikmati kegiatan pribadi mereka, dengan asumsi pandemi dan respons masyarakat sesuai dengan yang mereka harapkan.
Jawaban mereka dalam survei ini bukan pedoman untuk publik karena keadaan kehidupan individu responden berbeda-beda.
Bekerja di luar ruangan lebih aman
Menurut hasil survei, mereka kebanyakan setuju bahwa kegiatan di luar ruangan dan bekerja dalam kelompok kecil lebih aman daripada berada di dalam ruangan atau di tengah keramaian. Selain itu, masker akan diperlukan untuk waktu yang lama.
“Udara segar, matahari, sosialisasi, dan aktivitas yang sehat akan sama pentingnya bagi kesehatan mental saya dengan kesejahteraan fisik saya,” kata Anala Gossai, seorang Epidemolog dari Flatiron Health, sebuah perusahaan teknologi kesehatan.
Dia mengatakan akan bersosialisasi di luar ruangan pada musim panas ini.
Sedangkan beberapa dari mereka mengatakan akan menahan diri dari hampir semua kegiatan sampai vaksin untuk virus telah didistribusikan secara luas.
Beberpa lainnya mengatakan akan menunggu ditemukannya vaksin terlebih dahulu untuk melakukan kegiatan di dalam ruangan, demikian hasil survei tersebut.
“Saya benci bekerja di rumah, [tapi] saya pikir bekerja di ruang bersama adalah hal paling berbahaya yang kami lakukan,” kata Sally Picciotto dari University of California, Berkeley.
Dia adalah salah satu dari 18 persen responden yang mengatakan akan menunggu setidaknya satu tahun sebelum kembali ke kantor.
Kerumunan masa dan kasus Floyd
Tanggapan itu dikumpulkan minggu terakhir Mei, sebelum kematian George Floyd akibat tindakan polisi yang memicu protes di seluruh negeri.
Kerumunan massal itu kemungkinan akan menyebabkan peningkatan kasus, kata beberapa ahli epidemiologi.
“Ada risiko, dan itu menghantam masyarakat yang paling terpukul oleh pandemi, dan itu memilukan,” kata Andrew Rowland dari University of New Mexico.
Sedangkan untuk beberapa kegiatan, ada ketidaksepakatan yang signifikan. Beberapa mengatakan salon rambut relatif aman karena biasanya tidak ramai dan memiliki persyaratan kebersihan. Sementara yang lain mengatakan memotong rambut memiliki risiko tinggi karena ada kontak dan tatap muka.
Sedangkan empat puluh satu persen responden mengatakan akan pergi sekarang atau musim panas ini, tetapi 19 persen berencana untuk menunggu setidaknya satu tahun.
Sementara itu, sepertiga dari mereka mengatakan akan menghadiri pesta makan malam di rumah seorang teman pada musim panas ini. Sedangkkan seperlima mengatakan mereka akan menunggu lebih dari setahun sampai ada vaksin.
Pada bagian lain dari hasil survei itu, para epidemiolog mengakui bahwa kebutuhan akan perawatan anak atau orang tua memaksa mereka pada pilihan yang sulit.
Sedangkan kegiatan yang tampaknya opsional, seperti menghadiri konser, lebih mudah dihindari.
Pertimbangan kebahagiaan emosional
Para ilmuwan dalam survei itu juga mempertimbangkan manfaat kegiatan tertentu, termasuk kebahagiaan emosional.
Pemakaman dan pernikahan membawa risiko dengan menyatukan sekelompok besar orang. Akan tetapi beberapa dari mereka mengatakan akan memprioritaskan menghadiri pemakaman sebagai kebutuhan emosional.
Beberapa lainnya memilih untuk bersosialisasi atau mengirim anak-anak ke asrama karena bermanfaat seperti kesehatan mental, pendidikan atau keharmonisan rumah tangga.
Epidemiolog MS. Sharp mengatakan dia akan mempertimbangkan untuk berkencan setelah masa kurungan berlalu.
“Aku masih muda dan lajang, dan seorang gadis bisa bertahan begitu lama di dunia modern,” katanya.
Terkadang, keahlian profesional dan kehidupan pribadi mereka bertabrakan. Ayaz Hyder, dari Universitas Negeri Ohio, mengatakan dia memberi nasihat kepada masjid tempat ibadahnya tentang cara membuka kembali dan melakukan salat Jumat.
“Menyeimbangkan antara praktik kesehatan masyarakat dan kewajiban agama sangat membuka mata dan membahagiakan saya sebagai seorang akademisi,” katanya.
Era new normal
Hal lebih menarik adalah banyak ahli epidemiologi mengatakan mereka mungkin tidak pernah menyapa orang dengan cara yang sama lagi.
Empat puluh dua persen dari sampel mengatakan mereka tidak akan berpelukan atau berjabat tangan selama lebih dari setahun.
Sedangkan enam persen mengatakan mereka tidak akan pernah melakukan keduanya lagi.
“Korban terburuk epidemi adalah kehilangan kontak,” kata Eduardo Franco dari Universitas McGill di Montreal.
Sedangkan satu hal yang tampaknya disetujui oleh para ahli epidemiologi adalah bahwa ketika mereka kembali ke kegiatan normal, mereka akan melakukannya secara berbeda untuk waktu yang lama, seperti bersosialisasi dengan teman di luar ruangan atau menghadiri layanan ibadah online.
Mayoritas mengatakan mereka akan berhenti secara rutin mengenakan masker dalam waktu lebih dari setahun kalau bepergian ke luar rumah.
Orang sering bertanya kapan keadaan akan kembali normal, kata T. Christopher Bond, associate director di Bristol Myers Squibb.
“Awalnya saya memberi tahu mereka:‘ Dunia telah berubah dan akan berbeda untuk waktu yang lama. Ini adalah krisis seumur hidup kita dan kita harus menerimanya, ” kata Bond.
Sumber : Nytimes.com
Comments