STARJOGJA.COM, JOGJA – Kesadaran Masyarakat Kunci Sukses New Normal di DIY. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan tatanan “new normal” (normal baru) sulit diterapkan di wilayahnya apabila kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan masih rendah.
“Kalau masyarakat masih belum bisa menerapkan protokol kesehatan pribadi maka implementasi ‘new normal’ akan semakin sulit pula, masyarakat juga yang akan dirugikan pada akhirnya,” kata Sultan dalam program “Netizen Bertanya, Pemda DIY Menjawab” melalui akun Youtube Humas Pemda DIY.
Program ini menghadirkan dua narasumber yakni Gubernur DIY, Sri Sultan HB X dan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X. Ini menjadi upaya pemda DIY untuk memberi gambaran lebih jelas tentang new normal.
Salah satu netizen yang bertanya dari akun bernama Suparwanti 2305. Ia bertanya konsep seperti apa yang hendak diterapkan dalam new normal, mengingat masyarakat Jogja sangat beragam khususnya dalam tingkat literasi. “Konsep new normal seperti apa yang akan diterapkan?” Tanyanya.
Pertanyaan ini dijawab oleh Sri Sultan HB X. Ia menuturkan penerapan new normal dilakukan secara bertahap, tidak serta merta ada perubahan secara drastis. Setidaknya, ada lima tahapan yang harus ditempuh oleh daerah yang sedang menuju new normal.
Menurut Sultan, apabila normal baru terhambat diterapkan masyarakat akan dirugikan karena pada akhirnya sektor kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan sektor lainnya akan mengalami stagnasi. Kesadaran Masyarakat Kunci Sukses New Normal di DIY.
“Saya sampaikan lagi, kesadaran masyarakat adalah fondasi utama dalam implementasi ‘new normal’. Tanpa adanya hal itu, potensi menuju ‘new normal’ akan semakin berat,” kata dia.
Sultan juga berharap di masa pandemi ini masyarakat dapat belajar hidup dengan “tepo seliro” (tenggang rasa).
“Saling menghargai satu sama lain, saling peduli di mana kepedulian sosial sangat dibutuhkan saat ini,” kata dia.
Ia mengingatkan bahwa orang tanpa gejala (OTG) yang tidak menerapkan protokol kesehatan, misalnya dengan tidak memakai masker berpeluang 70 persen menularkan penyakitnya ke orang lain.
Akan tetapi, lanjut Sultan, apabila orang itu menggunakan masker maka persentase kemungkinan menularkan tinggal 5 persen.
“Mohon ini benar-benar dipahami. Risiko mengabaikan protokol kesehatan sangat besar bagi diri sendiri dan orang lain,” kata dia.
Sultan juga kembali mengingatkan bahwa Pemda DIY dapat menutup area publik atau simpul-simpul keramaian apabila masyarakat belum bisa menyadari pentingnya protokol kesehatan seperti memakai masker di area publik. “Tidak membuat kerumunan atau ikut dalam kerumunan,” kata dia.
Comments