STARJOGJA.COM, JOGJA – Tim UGM Raih Juara I Indonesia Esports League University Super Series. Tim Esports UGM ini berhasil menjadi jawara pada cabang DotA 2 setelah menang telak 2-0 atas Kwik Kian Gie School of Business pada pertandingan grand final.
“Tim UGM PRIDE berhasil melaju ke babak grand final setelah menang telak dengan skor 2-0 atas Tim Esports Universitas Indonesia (UI) dan di final juga berhasil menaklukan tim Kwik Kian Gie School of Business dengan skor 2-0,”papar salah salah satu anggota UGM PRIDE, Erwin Ginting, Selasa (16/6).
Erwin menyebutkan UGM PRIDE terdiri dari 2 tim berbeda yang sering memenangkan kompetisi. Penggabungkan tim ditujukan untukmemperkuat tim dalam gelaran IEL. Tim yang dibentuk pada September 2019 lalu itu beranggotakan Hasyim Muhammad (Fakultas Teknik), Michael Edrick (FMIPA), Muhammad Amin (Fakultas Ekonomika dan Bisnis), Julian Edo Hartono (FMIPA), Cahya Bela Nuswantara (Fakultas Ilmu Budaya), dan Erwin Ginting (Fakultas Hukum)
Dia menjelaskan secara garis besar, pola permainan DotA 2 mirip olahraga konvensional yakni catur. Perbedaannya adalah jika pada permainan catur, satu pemain mengendalikan semua bidak yakni prajurit, ratu, raja, kuda, dan benteng, namun pada DotA 2 masing masing bidak dikontrol oleh satu orang pemain. Dalam DotA 2 sendiri, terdapat 5 bidak yang kemudian diistilahkan sebagai hero. Tugas hero ini cukup sederhana yakni menghancurkan base atau markas tim lawan.
“Disinilah letak keasyikan permainan DotA 2, setiap hero memiliki fungsi permainan masing-masing. Ada yang bertindak sebagai penyerang utama, pelindung tim, pendukung penyerang atau bisa juga sebagai penyembuh dari serangan dan mengembalikan keadaan pertempuran,” imbuh mahasiswa Fakultas Hukum ini.
Gim DotA 2 memiliki sistem permainan layaknya permainan catur. Sebelum pemain dapat menghancurkan markas lawan, pemain pun dituntut untuk merubuhkan satu persatu benteng/menara penyerang dari lawan. Ketika semua benteng habis, pemain baru bisa masuk ke lingkungan kerajaan dan menghancurkan markas lawan.
Dalam kompetisi IEL, tim UGM turut mengirimkan anggotanya untuk bertanding di cabang Free Fire. Namun di cabang ini tim UGM harus puas berada di peringkat 4. UGM Raih Juara I Indonesia Esports League University Super Series.
“Bisa mengamankan posisi ke-4 pada final dirasa sudah lebih dari cukup, walau kenyataannya perbedaan skor dengan juara 3 sangatlah tipis,”Apriliandi (Sekolah Vokasi) selaku kapten dari Tim Free Fire sekaligus Ketua UGM Esports Community.
Comments