STARJOGJA.COM, TEKNO – Perusahaan asal Jepang yakni Fujitsu mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang dapat membantu mendeteksi pencegahan penularan virus corona melalui aktivitas cuci tangan, Teknologi Ini Bisa Mengecek Ketepatan Cuci Tangan Manusia.
Teknologi tersebut berupa monitor yang bisa mengenali gerakan tangan ketika mencuci tangan, termasuk apakah orang tersebut menggunakan sabun atau tidak. Teknologi Bisa Mengecek Ketepatan Cuci Tangan Manusia
“Pejabat di industri makanan dan mereka yang berada di bisnis yang berhubungan virus corona tertarik menggunakannya dan ada beberapa orang yang sudah bertanya soal harga,” kata seorang peneliti di Fujitsu, Genta Suzuki, seperti dikutip dari Antara, Minggu (21/6/2020).
Fujitsu mengembangkan monitor tersebut dari teknologi yang digunakan di kamera pengawas kasus kriminal, yang bisa mendeteksi gerakan yang mencurigakan.
Khusus di Jepang, monitor ini bisa mengetahui apakah orang tersebut sudah mengikuti standard Kementerian Kesehatan Jepang tentang enam langkah mencuci tangan yang benar, seperti yang dianjurkan World Health Organization (WHO).
Adapun, WHO ketika terjadi penularan virus Covid-19, meminta orang untuk mencuci tangan termasuk telapak tangan, sela-sela jari, ibu jari, kuku dan pergelangan tangan. Langkah tersebut dilakukan selama 20 detik, atau setara dua kali menyanyikan lagu “Happy Birthday”.
AI dari Fujitsu tidak hanya bisa mengidentifikasi seseorang dari tangan, namun, bisa dikembangkan dengan teknologi pengenal identitas lainnya agar perusahaan bisa mengajar kebiasaan cuci tangan para pegawainya.
Untuk melatih monitor ini, Fujitsu menggunakan machine learning yang mempelajari 2.000 pola mencuci tangan, menggunakan berbagai sabun maupun bak cuci tangan.
Monitor ini juga bisa dipasangi lagu “Happy Birthday” atau lagu lainnya untuk memandu cuci tangan.
Namun demikian Fujitsu belum menentukan secara resmi untuk memasarkan monitor tersebut. Monitor ini bisa digunakan untuk, keperluan dan fungsi lain di bidang kesehatan, perhotelan dan industri makanan.
Comments