STARJOGJA.COM, Info – 200 pelaku perjalanan di bantul akan diperiksa swab dengan real time polymerase chain reaction (RT-PCR). Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul menyatakan pemeriksaan usap (swab) ini untuk mendeteksi ada tidaknya infeksi virus COVID-19.
“Hari ini adalah rangkaian dari kegiatan masif dan massal kita untuk mendeteksi masih ada tidaknya COVID-19 atau sumber penularan di masyarakat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharja disela melakukan tes usap massal di halaman Dinkes Bantul, Selasa.
Menurut dia, tes usap massal bagi 200 pelaku perjalanan oleh Dinkes Bantul akan dilakukan selama empat hari dalam dua periode, yakni periode pertama dilakukan pada 23 Juni dan 24 Juni kepada 100 orang, kemudian periode kedua pada 25 dan 26 Juni kepada 100 orang.
Baca Juga : Besok, Dinkes Bantul Tes Covid-19 Ritel dan Grosir
Dia mengatakan, pada Senin (22/6), pihaknya juga melakukan rapid diagnostic test (RDT) untuk COVID-19 kepada para pelaku perdagangan di toko ritel dan pusat perbelanjaan grosir di wilayah Kecamatan Piyungan guna mendeteksi dini potensi atau indikasi warga terkena virus corona.
“Jadi sudah dimulai dari kemarin kita maraton, di satu pihak kita melakukan rapid test di ritel grosir dan pasar, tapi satu pihak melakukan swab massal yang kita prioritaskan kepada pelaku perjalanan dari daerah yang tranmisi lokal,” katanya.
Agus mengatakan, tes usap massal yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul dan Pemda DIY melalui Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta ini merupakan yang pertama di DIY dan diharapkan bisa diikuti daerah lain.
“Ini merupakan pionir dari DIY, baru pertama memulai, karena kita ingin segera mengetahui bahwa masyarakat yang ada di Bantul apakah terkonfirmasi COVID-19 atau tidak dan dengan swab massal, kita bisa langsung tahu masih ada potensi penularan di masyarakat atau tidak,” katanya.
Ia mengatakan, tes usap massal ini juga sesuai amanah Presiden Joko Widodo bahwa diharapkan daerah segera melakukan secara masif untuk swab massal dengan target 5.000 orang per satu juta penduduk, sehingga kalau di Bantul jumlah penduduk hampir satu juta jiwa maka target 5.000 orang harus tercapai.
“Kita kejar target 5.000 orang, mudah-mudahan kita bekerja sama dengan BPTKLPP, Pemda Bantul dan DIY untuk mendapatkan suport kita agar bisa melaksanakan target itu, tentu kita lakukan bertahap sesuai dengan kemampuan dan potensi yang ada,” ujarnya.
Sumber : Antara
Comments