STARJOGJA.COM, JOGJA – Ekonomi di DIY diprediksi mengalami kontraksi hingga 0,21 persen pada triwulan II tahun ini karena terdampak pandemi Covid-19.
“Kami proyeksikan kontraksinya lebih dalam minus 0,21 persen, bahkan mungkin lebih dalam lagi,” kata Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY Andi Adityaning Palupi di Kantor Dinas Pariwisata DIY, dikutip dari Antara, Rabu (24/6).
Menurut Andi, kontraksi pertumbuhan ekonomi DIY dimulai sejak kasus Covid-19 muncul di Indonesia pada 15 Maret 2020 yang kemudian diikuti kebijakan jaga jarak fisik dan peringatan perjalanan dari berbagai negara.
Baca juga : Harapan Ma’ruf Amin Ekonomi dan Keuangan Syariah Berkembang
Kondisi saat itu membuat pertumbuhan ekonomi DIY mengalami kontraksi 0,7 persen pada triwulan I 2020.
Sektor pariwisata memiliki andil cukup signifikan terhadap sektor ekonomi lain di DIY. Pasalnya, sektor ini mampu berkontribusi hingga mencapai 55,3 persen dari total PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) DIY.
“Kontribusi secara langsung 10 persen, kalau yang tidak langsung 55,3 persen,” katanya.
Masih lesunya sektor pariwisata di DIY, bukan hanya berpengaruh pada industri perhotelan dan makanan/minuman, tetapi juga berkorelasi pada penurunan industri lainnya termasuk sektor rumah tangga merupakan pangsa terbesar PDRB DIY dari sisi pengeluaran.
Oleh sebab itu, Andi mengatakan untuk mendorong kembali pertumbuhan ekonomi di DIY, Kantor Perwakilan BI DIY bersama Dinas Pariwisata DIY menyelenggarakan berbagai program kolaborasi untuk mempercepat pemulihan pariwisata.
“Diperlukan program kolaborasi, jadi bukan hanya dinas pariwisata saja yang bergerak tetapi semua di DIY sama-sama mendukung percepatan pemulihan pariwisata di DIY,” pungkasnya.
Sumber : Antara
Comments