STARJOGJA.COM, Info – Pemerintah kabupaten Bantul melakukan tes Rapid Diagnostic Test (RDT) di pasar Bantul. Hasilnya 13 orang pedagang pasar Bantul itu dinyatakan reaktif tes RDT.
Saat ini ke-13 orang tersebut sudah diisolasi di Rumah Sakit Khusus Lapangan (RSLKC) Bambanglipuro, Bantul, untuk dites swab melalui Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
Juru Bicara Percepatan Penanganan Penularan Infeksi Coronavirus Disease (Covid-19) Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan 13 orang yang reaktif itu diketahui dari hasil RDT selama dua hari terakhir, “Hari pertama ada dua yang reaktif. Hari kedua ini ada 11 orang yang reaktif. Totalnya 13 orang,” kata Sri Wahyu, saat ditemui disela-sela proses RDT di halaman Pasar Bantul, Kamis (25/6/2020).
Sri Wahyu mengatakan mereka yang dinyatakan reaktif belum tentu terpapar virus Covid-19. Mereka, kata dia, bisa jadi terpapar virus lainnya selain Covid-19 atau bisa terjadi jika kekebalan tubuh meningkat yang menyebabkan hasil RDT reaktif.
Namun sebagai antisipasi dini terhadap penularan Covid-19, mereka harus diisolasi dan menjalani tes swab untuk memastikannya. “Yang pasti belum tentu positif Covid-19. Tapi harus menjalani tes swab sebagai bagian dari protokol penanganan Covid-19,” ucap Sri Wahyu.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Oky ini mengaku belum ada rekomendasi khusus untuk Dinas Perdagangan dengan adanya hasil RDT untuk kalangan pedagang tersebut. pihaknya baru akan merekomendasikan jika hasil reaktif dari RDT ada yang terkonfirmasi positif. Meski demikian proses RDT terus diperluas dengan menyasar para pedagang pasar tradisional.
Setelah pedagang Pasar Bantul, RDT akan menyasar pedagang Pasar Pasar Jaten Kasihan dan Pasar Ngipik Banguntapan, masing-masing 54 orang dan 164 orang. Rencananya sasaran RDT pedagang pasar terus ditambah jika ada tambahan alat RDT dari Pemda DIY.
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Bantul, Budi Nur Rokhmah mengatakan RDT yang menyasar pedagang pasar Bantul tidak mencapai target 700 orang pedagang. Pada hari pertama yang menjalani RDT hanya sekitar 250 orang dari target 350 orang. Sementara hari kedua sampai pukul 11.00 WIB belum sampai di angka 200 orang.
Pedagang yang datang pun ada beberapa yang tidak sesuai undangan, melainkan diwakilkan oleh karyawan dari masing-masing pemilik toko atau lapak di Psar Bantul, “Ada yang tidak hadir, ada yang tidak mau [menjalani rapid test] dan ada juga yang diwakilkan karyawannya,” ucap dia.
Pihaknya sudah berupaya mengundang pasar pedagang untuk menjalani RDT melalui Dinas Perdagangan. Bagi sasaran yang belum mendapatkan jatah RDT, Budi menyerahkan kepada Dinas Perdagangan.
Sementara itu terkait pedagang yang hasilnya reaktif, Budi menyatakan proses RDT pedagang Pasar Bantul baru pertama. Mereka akan kembali menjalani RDT pada 2-3 Juli mendatang. “Yang non reaktif hari ini bisa jadi reaktif di rapid kedua, kita kan tidak tahu. Yang reaktif juga belum tentu positif Covid, tapi harus menjalani tes swab,” ucap Budi.
Sumber : harianjogja
Comments