STARJOGJA.COM, Info – Bagi pecinta gudeg Mbah Lindu yang ada di kawasan Sosrowijayan, Kota Jogja tentu akan bersimpati ketika mendengar kabar duka dari penjual legendaris tersebut. Perempuan yang memiliki nama Biyem Setyo Utama itu meninggal dunia di usia yang ke-100 tahun pada Minggu sore, (12/7/2020) sekitar pukul 18.00 WIB.
Ratiyah, 54, putri ketiga Mbah Lindu menuturkan bahwa Ibunya berjualan gudeg sejak muda. Setiap hari Mbah Lindu memasak gudeg lalu membawanya ke lokasi berjualan di kawasan Sosrowijayan.
Mbah Lindu masih terus menjalani aktivitas yang sama hingga kira-kira tahun 2017. Selepas itu, Mbah Lindu istirahat. Ia lebih banyak berkecimpung di dapur untuk mengolah gudeg. Ratiyah kemudian menggantikan ibunya berjualan di Sosrowijayan.
Baca juga : Gudeg Batas Kota Karena Gudeg Tak Harus Selalu Manis
“Insyaallah saya yang meneruskan,” katanya kepada Harian Jogja, Senin (13/7/2020).
Sebagai seorang anak, Ratiyah bertekad untuk meneruskan usaha gudeg Ibunya. Tak lupa, Ratiyah juga akan mewarisi sifat-sifat baik Mbok Lindu ketika berjualan.
“Mbah Lindu itu supel. Jadi banyak orang yang bisa kenal. Gak pernah beda-bedain mana yang kaya mana yang enggak. Semua orang dilayani dengan baik,” ujarnya.
Ratiyah mengenal Ibunya sebagai figur yang sederhana dan tak pernah neko-neko. Mbah Lindu juga masih suka bekerja kendati umurnya sudah tua. Bahkan, beberapa hari sebelum meninggal, kata Ratiyah, Mbah Lindu masih ikut mengupas telur.
Mbah Lindu meninggalkan lima orang anak dan banyak langganan gudegnya. Sejak Minggu kemarin, sejumlah pelayat tiba di rumah duka di Klebengan, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Sleman. Senin siang, (13/7/2020) mereka turut mengiringi kepergian Mbah Lindu ke peristirahatan terakhirnya di Pemakaman Klebengan.
Sumber : Harianjogja
Comments