STARJOGJA.COM, INFO – 8 Alasan Kenapa Pria Sulit Membuka Diri tentang Perasaan Emosional. Ada banyak pria yang sulit membicarakan tentang perasaan atau hal-hal emosional yang dialami di hidupnya, bahkan beberapa di antaranya lebih memilih untuk memendam sendiri hal tersebut dan tidak untuk dibuka kepada orang lain.
Pertanyaan yang seringkali muncul adalah mengapa begitu banyak dari pria yang tidak mau membuka diri secara emosional? Dilansir dari Bolde, Sabtu (25/7) berikut ini adalah sejumlah alasan yang mungkin bisa menjadi jawaban dari pertanyaan tersebut.
1. Kebiasaan patriarki
Dalam budaya patriarki yang banyak diimplementasikan – sadar atau tidak sadar – menuntut orang terutama laki-laki untuk tumbuh dewasa dan tidak boleh menunjukkan emosi, bahwa hal ini dapat membuat mereka terlihat lebih kuat dan maskulin.
Hal tersebut menuntut pria untuk menyembunyikan emosi dan makin lama proses hidup berlalu, hal tersebut semakin terpatri. Jelas bahwa gagasan kuno ini seharusnya tidak diturunkan, tetapi itu merupakan suatu hal yang banyak terjadi hingga kini.
2. Pengalaman masa lalu yang buruk
Kenangan bisa menjadi hal yang kuat. Jika seorang pria memiliki pengalaman buruk membiarkan seseorang masuk sebelum dia bertemu dengan orang lain, itu bisa membuatnya lebih sulit untuk membuka diri lagi.
Mungkin saja, pengalaman masa lalunya bisa menjadikan emosinya sebagai buku yang tertutup rapat. Pria barangkali terlihat lebih tegar menghadapi pengalaman yang tidak mengenakkan, tapi banyak dari mereka yang juga tak bisa dengan mudah membiarkannya lewat begitu saja.
3. Takut akan penolakan
Bagaimana jika pria mencoba terbuka secara emosional terhadap orang lain, tetapi orang itu tidak menyukai apa yang dikatakannya? Ini bisa menjadi salah satu ketakutan bagi sebagian pria untuk mulai membuka dirinya kepada orang lain.
Pria cenderung melihat proses tersebut sebagai tindakan yang berisiko. Pria tidak selalu yakin apa yang akan dikatakannya dan bagaimana kiranya orang akan bereaksi. Bisa jadi mereka justru menjadi tidak disukai, dan itu adalah ketakutan yang normal.
4. Takut dihakimi
Pria dan wanita pada dasarnya peduli dengan apa yang dipikirkan orang tentangnya. Oleh sebab itu, kegiatan membuka diri secara emosional dan membagikan hal-hal yang sangat pribadi memunculkan kekhawatiran akan dihakimi, karenanya mereka lebih memilih untuk tidak mengatakan apa-apa.
5. Takut rentan
Hal ini seharusnya tidak terlalu mengejutkan, bahwa pria tidak suka menjadi rentan dan tidak ada yang menempatkan kita pada posisi itu lebih dari kegiatan membuka perasaan terdalam yang dimiliki. Untuk alasan apa pun, banyak pria yang tidak mau menempatkan dirinya pada posisi tersebut.
Rasanya, seperti akan kehilangan kendali atas suatu situasi ketika menjadi pihak yang rentan. Harus diakui, ini adalah berspektif yang agak berhak diambil dan pria harus berupaya melewati hal tersebut, tetapi sekali lagi ini adalah alasan yang banyak diambil orang untuk tidak terbuka secara emosional.
6. Tidak bersama orang yang tepat
Seperti yang telah dibahas, pria perlu mempercayai seseorang untuk membuka diri mereka seutuhnya. Orang tidak akan melakukannya dengan sembarang orang, perlu tingkat kenyamanan berbicara dan bahkan tempat yang dipilih.
7. Lebih suka membiarkan tindakan yang berbicara
Ungkapan bahwa tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata, barangkali menggambarkan alasan yang tepat tentang hal ini. Banyak pria yang cenderung memilih jalur tersebut. Mereka mungkin tidak membuka diri dengan kata-kata, tetapi coba melakukannya dengan tindakan.
Tindakan juga merupakan upaya yang lebih mudah bagi pria untuk mengeluarkan perasaan, daripada melalui cerita. Ini menjadi solusi yang dinilai pas, kendati pilihan untuk bercerita juga perlu dilakukan kepada orang lain yang tepat.
8. Tidak terhubung dengan emosi sendiri
Beberapa pria tidak cukup memahami emosi mereka untuk terbuka. Bagi pria yang telah diajarkan untuk menekan perasaan mereka, menemukan cara untuk mengekspresikan emosi dengan berbagai cara merupakan hal yang sulit.
Mereka mungkin tidak tahu bagaimana perasaan mereka sendiri atau bagaimana mengungkapkannya atau alasan kenapa mereka harus melakukan hal tersebut. Jika mereka tidak memahami emosi ini, tidak ada cara bagi mereka untuk membuka diri dengan orang lain. Itu lah masalahnya.
Comments