STARJOGJA.COM. JOGJA – Di masa pandemi Covid-19, UGM hanya memperbolehkan tiga golongan mahasiswa yang diizinkan ke kampus, yaitu mahasiswa yang punya keperluan penelitian tugas akhir, mengikuti lomba, dan mahasiswa yang terlibat di kegiatan sukarelawan Covid-19 baik sukarelawan kampus maupun di DIY.
“Ketiga golongan Mahasiswa UGM yang Diizinkan ke Kampus ini kami izinkan ke kampus sejak pertengahan Juni sampai pertengahan September,” kata Direktur Kemahasiswaan UGM, Suharyadi, Sabtu (1/8/2020).
UGM menerapkan protokol baru untuk kegiatan praktikum di laboratorium.
“Kalau biasanya kapasitasnya 20 mahasiswa, supaya bisa jaga jarak sekarang jadi 8 mahasiswa. Kami siap dengan kapasitas kecil itu,” ujar dia.
Suharyadi menuturkan UGM masih menerapkan kuliah daring sampai akhir Oktober 2020. Walau begitu, ada sejumlah perkuliahan yang tetap dilakukan di kampus secara tatap muka, seperti kelas praktikum dan penelitian tugas akhir.
Meski memperbolehkan mahasiswa praktikum untuk masuk ke laboratorium di kampus, kampus membatasi dosen sepuh untuk mengajar secara tatap muka di kelas.
“Dosen sepuh dengan usia di atas 55 tahun diminta kerja dari rumah. Sebaiknya tidak mengajar di lab maupun di kelas dulu,” kata Suharyadi.
Hal itu dilakukan untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19. Dosen dengan usia sepuh, terlebih yang punya penyakit komorbid, diminta work from home.
“Kecuali yang jadi pengurus seperti di rektorat ya enggak mungkin, tapi mengajarnya tetap daring,” imbuhnya.
Saat ini, UGM tengah menggelar banyak pelatihan pembelajaran daring kepada para tenaga pengajar di kampus. Hal ini dilakukan menjelang semester ganjil yang akan dimulai pada bulan September mendatang.
“Kami juga tiap hari sekarang pelatihan kuliah daring supaya tidak membosankan dan supaya apa yang disampaikan bisa dipahami mahasiswa,” ucapnya.
Comments