STARJOGJA.COM, JOGJA – UGM mengingatkan agar semua pihak Jangan Buru-Buru Klaim Obat Covid-19. Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. apt. Agung Endro Nugroho, M.Si., Ph.D. menyampaikan apresiasi atas upaya-upaya yang dilakukan anak bangsa dalam menemukan solusi untuk mengatasi Covid-19. Namun Ia mengingatkan agar semua pihak Jangan Buru-Buru Klaim Obat Covid-19
Berbagai upaya untuk menemukan obat tersebut merupakan bentuk dari empati, semangat bersama, dan tanggung jawab rakyat Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19. Sementara jika ada kekurangan dan kelemahan diharapkan bisa saling menguatkan melalui koreksi, sikap kritis, dan arahan dari pihak lain.
“Penemuan obat dan vaksin memerlukan kompetensi dan ahli di bidang tersebut dan dilakukan secara kolaboratif,”jelasnya dalam rilis yang diterima Senin (24/8/2020).
Di satu sisi, perlu memperhatikan juga masukan dan kritikan dari beberapa pihak lain, apalagi sifatnya melengkapi dan membangun. Menurutnya, semangat saling koreksi, mengkritisi, memberikan masukan serta arahan nantinya dapat semakin memperkuat berbagai penemuan obat dan vaksin yang ada. Selain itu juga diperlukan untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada.
“Ini bagian dari dinamika untuk mengoptimalkan upaya-upaya yang telah dilakukan dan bisa bermanfaat untuk masyarakat,”tuturnya dalam keterangan tertulisnya.
Berbagai inovasi dan riset telah dilakukan UGM untuk membantu dalam menanggulangi pandemik Covid-19. Sejumlah inovasi yang dihasilkan antara lain ventilator ICU, alat rapid test Covid-19, Gama Swab Sampling Camber, hot camber, box sterilisasi masker, dan lainnya.
Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni Fakultas Farmasi UGM, Dr. rer. nat. apt. R.R. Endang Lukitaningsih, M.Si., menyampaikan pihaknya turut melakukan riset dalam mendukung upaya pencegahan dan penanganan Covid-19.
Salah satunya adalah mengembangkan obat herbal terstandar untuk imunomodulator yang akan ditingkatkan levelnya menjadi fitofarmaka sebagai suplemen penguat daya tahan tubuh. Selain itu inovasi juga dilakukan dengan memproduksi viral transport medium yang saat ini telah digunakan secara luas di tanah air antara lain di DIY, Jawa Tengah, Jakarta, serta Jayapura.
“Kita juga memproduksi handsanitizer berbasis alcohol dan melakukan layanan pengujian kualitas APD,” imbuhnya.*
Comments